SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Nelayan Pantai Baron tak keberatan pakai bahan bakar gas

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Program konversi bahan bakar minyak ke gas untuk kebutuhan melaut mendapatkan dukungan dari nelayan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Kelompok Nelayan Baron di Desa Kemadang, Tanjungsari Sumardi mengakui pernah mendapatkan sosialisasi tentang rencana konversi bahan bakar untuk melaut. Dalam sosialisasi dijelaskan, akan ada perubahan dari penggunaan bahan bakar  minyak menjadi gas. Secara prinsip, lanjut Mardi, nelayan tidak keberatan dengan program tersebut.

Ia mengatakan, meski program konversi memiliki tujuan baik untuk meningkatkan kesejahteraan, tetapi nelayan tetap khawatir pelaksanaan tidak akan berjalan mulus. Ketakutan muncul bukan lantaran karena adanya penolakan, tapi disebabkan kekhawatiran terhadap pasokan gas saat program benar-benar dijalankan.

“Sekarang saja pasokan sering tersendat, apalagi kalau nanti konversi berjalan. Untuk itu, kami meminta sebelum dijalankan pasokan di pasaran harus benar-benar diperhatikan,” kata dia beberapa waktu lalu.

Baca juga : Belum Dilakukan, Konversi Gas untuk Nelayan Gunungkidul Sudah Hadapi Kendala

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Khairudin mengatakan, program converter kit kemungkinan baru dijalankan di 2018. Untuk tahap awal ada sekitar 300 nelayan yang akan mendapatkan peralatan tersebut. “Ya kami masih menunggu realisasi program tersebut, tapi harapannya kondisi yang ada di  wilayah Gunungkidul harus diperhatikan sehingga program dapat maksimal,” imbuh mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya