SOLOPOS.COM - Ilustrasi Konvensi Partai Demokrat (JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Salah satu bakal calon presiden peserta konvensi partai politik mulai mencari dukungan masyarakat bawah dengan melakukan penanaman pohon di kawasan Waduk Sermo Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (24/11/2013).

Ruhut Sitompul yang merupakan salah satu anggota tim sukses bakal calon (balon) presiden peserta konvensi Partai Demokrat Pramono Edhie mengakui di berbagai lembaga survei menunjukkan rendahnya tingkat popularitas para peserta konvensi, khususnya Pramono Edhie.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya yakin pamor Pramono Edhie akan terus menanjak naik dan posisinya bisa mengejar Dahlan Iskan dalam peringkat popularitas peserta konvensi,” kata Ruhut saat mendampingi Pramono Edhie dalam peringatan Hari Menanam Nasional di Waduk Sermo, Kulonprogo.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan, kesebelas peserta konvensi semuanya memiliki kemampuan dan sempurna untuk maju sebagai presiden.

Namun begitu, Ruhut menilai bahwa mantan jenderal itu tetap kandidat yang paling baik jika melihat rekam jejak (track record) dan silsilah keluarganya.

“Buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya. Harus ada ketegasan dan pilih satu. Mungkin kawan-kawan saya di Partai Demokrat masih abu-abu. Tapi saya tidak mau ibarat pepatah beruang madu, kita kasih semangat dengan memberikan madu dihidungnya. Semua ada waktunya,”kata dia.

Ruhut menyatakan dirinya mendukungan mantan KSAD yang juga peserta konvensi capres Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.

Dia juga menilai sejumlah pejabat negara yang ikut jadi peserta konvensi Partai Demokrat tidak bisa melepaskan diri dari atribut kepemerintahan.

Terkadang, lanjutnya, mereka tidal bisa menanggalkan fasilitas-fasilitas yang digunakannya sebagai pejabat negara untuk keperluan konvensi partai.

“Mereka naik pesawat kelas satu, kami datang ke sini dengan kelas ekonomi. Makanya itu, dari awal konvensi saya sudah bilang supaya mereka mundur. Perkara nanti ditarik lagi setelah konvensi, itu soal lain,” kata dia.

Dia bahkan menyindir aksi blusukan dari sejumlah tokoh nasional yang hendak maju sebagai calon presiden sebagai tindakan latah untuk mencari popularitas saja.

“Kalau orang sekarang mau jadi presiden pasti cari muka,”kata Ruhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya