SOLOPOS.COM - Hayono Isman (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Dinamika konvensi calon presiden Partai Demokrat menggeliat. Sejumlah peserta konvensi aktif beraktivitas bersama publik sehingga menghiasi pemberitaan media massa. Peserta lain rutin beriklan demi meraih popularitas. Namun, peserta konvensi Hayono Isman justru lantang mengingatkan kader partai bintang tiga sudut maupun masyarakat luas agar memilih calon presiden berdasarkan rekam jejak dan karya nyatanya, bukan atas dasar iklan di media massa.

“Masyarakat agar tidak memilih calon presiden karena iklan. Iklan hanya pesan gambar, bukan karya nyata,” kata Hayono Isman ketika menyampaikan pandangannya pada acara Silaturrahmi Fraksi Partai Demokrat DPR, di Jakarta, Kamis (21/11/2013) malam.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Menurut Hayono Isman, figur calon presiden yang sering tampil beriklan di media massa belum tentu memiliki karya nyata, dan sebaliknya figur yang memiliki karya nyata belum tentu sering tampil di media massa. Pernyataan itu ia kemukakan karena selama hampir 2 bulan menjadi peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Hayono mengaku sudah melakukan sosialisasi visi dan misinya ke sejumlah daerah di indonesia.

“Selama melakukan sosialisasi ke berbagai daerah tersebut saya banyak belajar bagaimana membangun komunikasi dengan masyarakat,” katanya.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu lalu menjelaskan bahwa untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas, para peserta konvensi tidak perlu hanya melakukan komunikasi di internal partai, tapi harus membangun komunikasi yang seluas-luasnya di masyarakat. Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, menurut dia, harus berani membuka diri terhadap semua elemen masyarakat sekaligus siap menghadapi sorotan dan kritikan, hingga mengenai kehidupan pribadinya.

Karena pelaksanaan konvensi hingga menjelang pemilu legislatif pada April 2014, menurut Hayono, selama waktu tersebut juga peserta konvensi harus siap menghadapi sorotan dan kritikan. “Masyarakat akan menyoroti, apa visi, misi, dan programnya, termasuk kehidupan pribadinya, sehingga tidak ada yang perlu ditutup-tutupi,” katanya.

Menurut dia, keterbukaan yang dilakukan oleh peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat akan menjadi tolok ukur melahirkan calon pemimpin yang berkualitas.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya