SOLOPOS.COM - Salah satu adegan dalam film Minamata dengan bintang Johnny Depp yang berperan sebagai Eugene Smith, seorang fotografer yang mengunjungi Kota Minamata di Jepang yang tercemar merkuri. Film ini ditayangkan kali pertama di Festival Film Berlin 2020. (Antaranews.com)

Solopos.com, SOLO — Indonesia berkomitmen mewujudkan target bebas dari pencemaran merkuri pada 2030. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai program itu akan berhenti menjadi jargon ketika tidak menyentuh akar masalah.

Siaran pers Walhi pada pekan lalu menjelaskan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Minamata Convention on Mercury (Konvensi Minamata Mengenai Merkuri) disahkan dan diberlakukan sebagai upaya mengatur penggunaan merkuri atau raksa.

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Pengesahan dan pemberlakukan undang-undang ini memasukkan Indonesia dalam kerja sama global yang bertujuan melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari emisi dan lepasan merkuri maupun senyawa merkuri yang bersifat karsinogenik. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Konvensi Minamata dan Ironi Keterancaman Ekosistem oleh Korporasi Besar.

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik menagih komitmen Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengawal langsung dugaan keterlibatan anggota TNI pada kasus kerangkeng manusia di Kabupatan Langkat, Sumatra Utara.

“Pak Panglima berjanji akan menyelesaikan. Itu disampaikan di depan Pak Menkopolhukam [Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Moh. Mahfud Md],” kata Taufan saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (4/4/2022).

Dia mengatakan Komnas HAM menyambut baik dan mengapresiasi janji Jenderal Andika itu karena dinilai serius dalam menyikapi kasus pidana yang diduga melibatkan personel TNI. Kasus kerangkeng manusia di rumah pribadi Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Peranginangin diduga melibatkan banyak pihak, termasuk polisi dan tentara. Duduk perkara bisa dibaca di Kasus Kerangkeng Manusia, Komnas HAM Tagih Komitmen Panglima TNI.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan peran orang tua mengawasi anak-anak mereka sangat penting untuk mengatasi kekerasan jalanan atau klithih. Kasus terbaru menimpa Daffa Adzin Albasith, remaja kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, yang bersekolah di SMA Muhammadiyah 2 Kota Jogja.

Dia meninggal setelah kepalanya dihantam gir. Ia akan membeli makanan untuk sahur pada Minggu (3/4/2022). Sultan mengatakan pemerintah tak bisa sendirian mencegah klithih. Pemerintah tidak bisa membuat kebijakan memaksa untuk mencegah klithih. Peran orang tua sangat penting.

Pemerintah Provinsi DIY belum bisa membuka sekolah khusus yang menampung anak bermasalah karena belum ada dasar hukumya. Pada Desember 2021, Sultan mengungkap kemungkinan membuka lembaga khusus untuk menangani anak bermasalah yang dia sebut  prayuwana. Penjelasan lengkap tersaji di Klitih di Bulan Puasa Renggut Nyawa, Benarkah Sudah Membudaya?

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi (PT) Bandung menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap pelaku pemerkosaan 13 santriwati Herry Wirawan. Majelis hakim Pengadilan Tinggi Bandung menjatuhkan hukuman tersebut setelah Kejaksaan Tinggi Jawa Barat mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Bandung yang menghukum Herry pidana penjara seumur hidup.

“Menerima permintaan banding dari jaksa penuntut umum. Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana mati,” kata ketua majelis hakim Pengadilan Tinggi Bandung, Herri Swantoro, di Bandung, Jawa Barat, seperti diberitakan Antara, Senin (4/4/2022). Kisah lengkap bisa dibaca di Indonesia dan 5 Negara Lain yang Hukum Mati Pelaku Perkosaan.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya