Solopos.com, SURABAYA — Pesta ulang tahun Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Setelah diprotes banyak pihak, ini tagar #TangkapGubernurJatim muncul di media sosial Twitter.
Tagar ini bahkan menjadi trending topic. Dicuitkan 3.000 kali, trending ini bersaing dengan trending tagar #MuharmanDiapain. Kasus kerumunan ultah Khofifah memang mencuat akhir-akhir ini.
Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama
Mengutip laporan suara.com, kasus gubernur Jatim itu kini juga sudah dilaporkan ke kepolisian setempat. Tak tanggung-tanggung, kini bahkan sudah ada 4 laporan terhadap Gubernur.
Baca Juga: Pesta Ultah Khofifah yang Dihadiri Banyak Orang Jadi Sorotan, Sekda Jatim Akui Ini
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menegaskan akan menghadapi perkara hukum terkait laporan dugaan kerumunan di acara ultah Khofifah. Pesta yang diikuti banyak orang itu berlangsung di rumah dinasnya di kawasan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Pemprov juga akan menghormati proses hukum tersebut dengan segala kerendahan hati. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Rabu (26/05/2021).
“Tentu kalau dipanggil penyidik, maka harus siap datang,” kata Emil pendek saja, seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya, video ulang tahun Gubernur Khofifah ini viral di media sosial. Video itu disebut adalah suasana ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang dihadiri juga oleh Wagub Emil Dardak.
Gubernur Dilaporkan ke Polda
Acara tersebut terjadi di halaman rumah dinas yang lokasinya satu kompleks dengan Gedung Negara Grahadi di Surabaya. Kemudian, pada Senin (24/5/2021), sejumlah pihak melaporkan kasus tersebut ke Polda Jatim.
Baca Juga: Ada Pesta Ultah Gubernur Khofifah, Satgas Covid-19: Jangan Ditiru!
Dimintai konfirmasi, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, menyampaikan terdapat empat perwakilan masyarakat yang melaporkan dan akan ditindaklanjuti secara profesional.
Khofifah dan Emil serta Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono, menjadi terlapor dalam perkara tersebut.
Di sisi lain, Dewan Pengurus Daerah Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Jawa Timur menyesalkan atas langkah yang dilakukan Ketua Bapera Surabaya Andik Mariono yang turut melaporkan kasus tersebut ke Polda Jatim.
Dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Ketua DPD Bapera Jatim, Abraham Srijaya, menegaskan pelaporan tersebut kontra produktif, tidak berdasar, dan mencari sensasi.
Pembelaan terhadap Khofifah datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. PWNU membuat surat edaran meminta agar masyarakat tidak terlalu meributkan masalah tersebut.