SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat-pesawat Lion Air (Andi Rambe/JIBI/Bisnis)

Kontroversi Lion Air dengan kelalaian pesawat JT161 tak masuk terminal 2 Bandara Soetta belum berakhir.

Solopos.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan Lion Air masih melakukan investigasi atas kelalaian yang menyebabkan kedatangan penumpang dengan pesawat JT161 Singapura-Jakarta tidak melalui Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Direktur Operasional Lion Air, Daniel Putut, dalam rapat terbatas bersama Kementerian Perhubungan melakukan klarifikasi atas kelalaian yang dilakukan pihaknya pada 10 Mei 2016 lalu. Saat itu, penumpang dari Singapura malah diturunkan di Terminal 1 untuk kedatangan domestik.

“Kami langsung lakukan proses investigasi ke dalam. Kami juga melihat bahwa berlangsung koordinasi dengan pihak imigrasi. Nah, memang hebatnya medsos jadi terungkap ramai beberapa hari kemudian. Padahal pada hari kejadian, [kami] sudah tahu masalah ini dan lakukan antisipasi,” ungkap Daniel di Kementerian Perhubungan, Senin (16/5/2016).

Dalam rapat tersebut, Daniel mengakui Dirjen Perhubungan Udara sudah meminta Lion Air memperbaiki manajemen. Tak hanya itu Daniel sudah mempersiapkan diri atas sanksi yang akan diberlakukan oleh Kemenhub kepada Lion Air.

Daniel menjelaskan pada 10 Mei lalu, ada aspek keamanan dan masalah penumpang masuk tidak terdaftar. Pasalnya, penumpang saat check-in di Singapura, paspornya di-swap, daftar penumpang ada di sana dan pihak Imigrasi serta Bea dan Cukai Indonesia sudah tahu akan ada penumpang yang masuk ke Indonesia dari Singapura sejumlah 182 orang.

“Ini namanya irregulaties operational. Hal-hal terkait langsung dengan Imigrasi dan Bea Cukai sehingga pada kejadian itu kamu langsung koordinasi dengan pihak terkait. Jadi, kalau seperti contoh kecelakaan kita ada kecelakaan di jalan raya, kita cukup lapor ke polisi. Jadi kami melihat siapa yang terkait yakni bea dan cukai,” terangnya.

Daniel mengaku pihaknya belum menerima sanksi sampai proses investigasi selesai. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menegaskan agar pihak Lion Air segera memperbaiki manajemen, selain itu ground handling juga akan dievaluasi.

Tak hanya itu Daniel mengaku belum melakukan tindakan pemecatan terhadap personel Lion Air sampai proses investigasi selesai.

“Pak Dirjen sampaikan juga bahwa maskapai ini masih diperlukan masyarakat. Ya saya sampaikan juga bahwa kami masih diperlukan masyakat. Lion air ini bagaimanapun juga masyarakat Indoensia masih memerlukan penebangan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya