SOLOPOS.COM - Tari ebeg Banyumas, yang merupakan varian lain dari kesenian kuda lumping, jathilan atau jaran kepang. (himpalaunas.com)

Tari ebeg Banyumas, yang merupakan varian lain dari kesenian kuda lumping, jathilan atau jaran kepang. (himpalaunas.com)

PURWOKERTO – Pegiat seni yang tergabung dalam Komunitas Ebeg [kuda lumping] Banyumas, Rabu (12/9/2012), berunjuk rasa menuntut permintaan maaf Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo atas pernyataannya yang dinilai melecehkan kesenian kuda kepang. Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, para pegiat seni kuda kepang ini membawa spanduk bertuliskan “Bibit Tidak Layak Jadi Pemimpin Jateng”.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Selain itu, mereka juga menggelar tarian kuda kepang di halaman Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas, di Purwokerto. Salah satu seniman kuda kepang, Sugeng, mengatakan Komunitas Ebeg Banyumas merasa dilecehkan oleh pernyataan Gubernur Jateng Bibit Waluyo dalam sebuah acara di Magelang, Minggu (9/9/2012) malam. Dalam acara tersebut, kata dia, Gubernur Jateng mengatakan bahwa kesenian jaran kepang adalah kesenian yang paling jelek sedunia.

“Seorang pemimpin harus berani minta maaf jika salah,” tegas Sugeng. Menurut dia, kuda lumping dalam kesenian ebeg merupakan gambaran sifat seseorang yang harus bisa mengendalikan diri. “Bibit harus pulang, bali ndeso untuk mengaji sehingga bisa menghargai kesenian yang berakar pada budaya,” kata pegiat seni lainnya, Arno Suprapto. Ia mengatakan, kesenian kuda kepang yang banyak berkembangi ini berakar pada budaya masyarakat Jateng.

Koordinator aksi, Surya Esa mengatakan, Komunitas “Ebeg” Banyumas menyatakan sikap protes terhadap pernyataan Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang dinilai melecehkan kesenian kuda lumping. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menyampaikan pernyataan sikap Komunitas Ebeg Banyumas kepada Gubernur Jateng.

Aksi unjuk rasa tersebut diterima Wakil Bupati Banyumas Achmad Husein di halaman Pendopo Sipanji. “Pernyataan sikap saudara-saudara akan saya sampaikan kepada Bupati. Saya sekadar menyampaikan, tidak bisa mengambil kebijakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya