SOLOPOS.COM - Foto demo buang konde (Facebook.com - Achi Pradipta)

Demo buang konde sempat diprotes netizen lantaran salah paham.

Solopos.com, SOLO – Heboh poster ”buang kondemu” meramaikan media sosial Facebook beberapa hari terakhir. Ribut-ribut ini bermula dari sebuah poster yang dibawa wanita berjilbab yang ikut aksi di Car Free Day (CFD) Solo, Minggu (14/2/2016).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“BUANG KONDEMU, ULURKAN KAIN JILBABMU,” demikian tertulis dalam poster yang dengan cepat tersebar di jejaring sosial itu.

Penelusuran Solopos.com, aksi ini berlangsung di area Car Free Day Solo pada Minggu (14/02/2016).

Demo yang dilakukan oleh sekelompok remaja berjilbab ini menggunakan poster sebagai media penyampaian pesan. Dalam poster tersebut tertulis kalimat “Buang Kondemu!” dalam ukuran font yang cukup besar. Di bawah tulisan tersebut, terdapat gambar dan tulisan lain dalam ukuran lebih kecil.

Terang saja, hal itu menimbulkan keresahan di kalangan netizen. Tulisan poster itu rupanya langsung disambar kecaman oleh netizen. Sebagaimana diketahui, Solo merupakan tempat lahir dan berkembangnya budaya Jawa. Konde sebagai salah satu pakaian tradisional, adalah bagian dari budaya Jawa.

Pengunggah foto, akun Sita Ratih Pratiwi, langsung ramai oleh dikomentari. Banyak dari mereka mengecam poster dalam foto aksi ini. Mereka menilai hijaber menyerang budaya Jawa.

”Nangis aku……Konde is our heritage,” tulis Sita dalam postingan fotonya di Facebook.

Usai postingan itu menjadi viral, salah satu pengguna Facebook bernama Fauziah Gomersall turut berkomentar pedas.

“Yangg demo aja yang nyinyir. Syukur-syukur mereka sudah mau menutup aurat. Harusnya alhamdulillah..Ya sudahlah biarkan aja itu hak masing-masing kok. Kalo perbedaan kecil saja dipermasalahkan terus kapan damainya Indonesia ini. Indonesia toh sudah dikenal kota mode hijabers dunia. Negara-negara mayoritas Islam aja kagum kok dengan hijab fashionnya Indonesia. Bermacam-macam model hijab ada disini. Kalo itu semua tentang kebaikan kenapa harus rempong. Yang penting bukan jilboobs. Kalo ada yang pakai hijab syar’i ya monggo. Yang masih bertahan hijab kreasi ya silahkan gitu aja lha ya di perdebatkan.”

Tak lama kemudian, Sabtu (20/2/2016), seorang pengguna Facebook lainnya, Achi Pradipta, menuliskan pendapatnya mengenai fenomena tersebut. Ia menjelaskan salah paham yang terjadi di masyarakat.

Achi yang mencoba menengahi mengatakan sebenarnya terdapat beberapa penjelasan di bagian bawah poster. Konde dalam poster itu adalah istilah untuk menyebut model hijab ciput. Hijab ini dianggap bertentangan dengan syariat lantaran menyerupai punuk unta. (Dhika Intan N.A./JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya