SOLOPOS.COM - Ilustrasi wujud virus corona. (Reuters)

Solopos.com, JAKARTA -- Penggunaan Avigan dan Chloroquine, 2 obat yang disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat melawan virus corona menjadi kontroversi di berbagai negara. Namun di Amerika Serikat (AS), obat itu sedang menjalani tes untuk mengobati pasien virus corona atau Covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa pemerintah akan membagikan dua resep obat yang ampuh melawan virus corona (Covid-19). Kedua obat itu yakni Avigan dan Chloroquine atau klorokuin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anak Menpan RB Tjahjo Kumolo Positif Virus Corona

"Kami sudah mendatangkan 5.000 Avigan, dan dalam proses pemesanan ada 2 juta. Kemudian yang kedua Chloroquine, sudah siap 3 juta,” kata Jokowi dalam konferensi pers via video, Jumat (20/3/2020), dilansir Suara.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Jokowi menegaskan pemerintah bergerak cepat dan melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan kasus corona di Indonesia.

"Soal kecepatan ini, yang ingin saya sampaikan adalah, bahwa kita tidak diam. Tetapi mencari informasi-informasi apa yang bisa kita dapatkan guna menyelesaikan Covid-19 ini," katanya.

Habis Bepergian, Bayi 4 Bulan di Kulonprogo PDP Virus Corona

"Obat tersebut akan sampai kepada pasien yang membutuhkan. Melalui dokter, keliling dari rumah ke rumah, melalui rumah sakit dan puskesmas di kawasan yang terinfeksi," imbuhnya.

Berdasarkan penelusuran, ada sejumlah kontroversi Chloroquine yang perlu diperhatikan.

Sejak tahun 2005

Kontroversi Chloroquine pertama muncul di Negeria, karena obat anti-malaria ini telah dilarang di negara itu. WHO memperingatkan kegagalan pengobatan yang tinggi dan resistensi obat di beberapa bagian dunia, dilansir situs cek fakta AFP, Senin (9/3/2020).

Wabah Corona, Salat Jumat Masjid Agung Semarang Tanpa Karpet

Chloroquine masih dipakai di Afrika Selatan tapi tidak direkomendasikan sebagai pengobatan utama untuk malaria karena resistensi yang tinggi.

17 Februari 2020

Kontroversi Chloroquine pernah dibahas di China. Kantor berita pemerintah China, Xinhua, melaporkan bahwa "para ahli China, berdasarkan hasil uji klinis, telah mengkonfirmasi bahwa chloroquine fosfat memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit virus corona baru".

Misteri Virus Corona di Seminar Bogor, Panitia Tak Bisa Ditemukan

Menurut Sun Yanrong, Wakil Kepala Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi China, uji coba ini dilakukan pada lebih dari 100 pasien. Tinjauan singkat dari temuan yang diterbitkan oleh jurnal BioScience Trends di Jepang memberikan beberapa detail bagaimana uji coba dilakukan.

20 Februari 2020

Dalam sebuah konferensi pers, Janet Diaz, kepala perawatan klinis dalam Program Keadaan Darurat WHO, mengatakan bahwa "untuk Chloroquine, tidak ada bukti bahwa itu adalah pengobatan (COVID-19) yang efektif saat ini".

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa sampai saat ini, tidak ada vaksin dan tidak ada obat antivirus khusus untuk mencegah atau mengobati COVID-19.

Awal Maret 2020

Kontroversi Chloroquine kembali muncul di Nigeria. Beredar pesan suara WhatsApp di Nigeria mengklaim bahwa obat anti-malaria chloroquine phosphate adalah obat untuk COVID-19. Dalam pesan suara itu, terdengar seorang pria, berbicara bahasa Inggris dengan aksen Nigeria.

Disebut Jokowi Sebagai Obat Virus Corona, Ini Penjelasan Tentang Avigan dan Klorokuin

Dilansir situs cek fakta AFP, Senin (9/3/2020), Pria dalam pesan itu mengklaim dokter Prancis dan China memiliki solusi untuk virus corona. Solusi ini adalah dari chloroquine yang biasanya digunakan di Afrika untuk menyembuhkan malaria dan demam.

Pesan WhatsApp itu juga mengklaim bahwa dengan minum 500 miligram Chloroquine selama delapan hari akan sepenuhnya sembuh dari COVID-19.

Klaim itu dibantah Direktur Klinis di Klinik Kesehatan GTAK di Lagos, Goke Akinrogunde. "Minum 500 miligram klorokuin selama delapan hari akan menimbulkan overdosis," kata Akinrogunde.

Tak Semua Bisa Ikut Tes Massal Virus Corona, Ini Kriterianya

Dia mengatakan pengobatan dengan klorokuin hanya akan berlangsung hingga tiga hari ketika obat itu digunakan di Nigeria. Selain itu, penelusuran AFP juga berujung pada situs ilegal yang menjual obat klorokuin.



19 Maret 2020

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Chloroquine dan hydroxychloroquine dan obat lain sedang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk tes sebagai calon pengobatan COVID-19.

"Ini menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan - sangat, sangat menggembirakan. Dan kita akan dapat membuat obat itu tersedia segera. Dan di situlah FDA begitu hebat. Mereka - mereka telah melalui proses persetujuan; itu telah disetujui. Dan mereka melakukannya - mereka mengerjakan, berbulan-bulan akan tersedia. Jadi kita akan dapat membuat obat itu tersedia dengan resep," kata Trump, dikutip situs CNN International.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya