SOLOPOS.COM - Stephen Hawking (JIBI/Dok)

Kontroversi alien membuat Stephen Hawking penasaran

Solopos.com, SOLO – Pencarian alien di luar angkasa masih menjadi isu menarik bagi beberapa orang. Teranyar, pakar kosmologi dan fisika terkenal Stephen Hawking turut serta dalam proyek pencarian alien yang diberi nama Breakthrough Listen digelontor Rp1,3 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Mirror.co.uk, Senin (20/7/2015), Stephen Hawking bergabung dalam proyek tersebut demi perkembangan kehidupan manusia di Bumi. Menurutnya, manusia harus tahu kebenaran kehidupan lain selain manusia di alam semesta ini.

“Manusia memiliki naluri untuk melakukan eksplorasi, untuk belajar, dan untuk mencari tahu. Manusia juga ditakdirkan untuk menjadi makhluk sosial. Jadi, mengetahui apakah manusia benar-benar hidup sendiri atau tidak di alam semesta ini juga menjadi hal yang penting untuk diketahui,” ujar Hawking.

Untuk mewujudkan misi itu, Stephen Hawking dan seorang pengusaha kaya asal Rusia Yuri Milner menggelontorkan dana senilai US$100 juta atau setara dengan Rp1,3 triliun. Yuri Milner mengungkapkan tekadnya membantu proyek itu karena ingin memberi sumbangan nyata bagi ilmu pengetahuan.

“Konsep proyek ini sangat membantu[perkembangan ilmu pengetahuan]. Jika Anda peduli tentang isu kehidupan alien di luar angkasa, Anda dpat bergabung dengan kami dan mencari tahu hal itu bersama dengan 9 miliar orang lainnya yang sudah bergabung lebih dahulu,” terang pengusaha kaya raya tersebut.

Teleskop Hubble

Breakthrough Listen mengadopsi teknologi terbaru yang dikembangkan di University California, Berkley. Teknologi itu akan dikombinasikan dengan teleskop terbesar di dunia, yaitu Teleskop Hubble. Kedua teknologi tersebut digabung untuk mendapat informasi yang paling akurat.

Informasi yang telah didapat kemudian dikirim melalui SETI. SETI merupakan platform komputer internasional yang digunakan lebih dari 9 miliar orang, dan merupakan salah satu supercomputer terbesar di dunia.

Tak hanya itu, proyek tersebut juga menggunakan open software. Hal itu berarti aktivitas data yang ada dalam SETI bebas diakses oleh siapa saja. (Guruh Putra Pratama/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya