SOLOPOS.COM - Calon presiden Amerika Serikat (AS) , Donald Trump (kanan) berdiri dengan Setya Novanto, Ketua DPR RI saat konferensi pers di Manhattan, New York, AS, Kamis (3/9/2015). (JIBI/Solopos/Reuters)

Kontrak karya Freeport yang dalam negosiasi disebut-sebut melibatkan politikus DPR. Nama Setya Novanto akhirnya disebut-sebut.

Solopos.com, JAKARTA — Meski Menteri ESDM Sudirman Said belum secara resmi mengungkapkan nama politikus yang diduga mencatut Presiden Jokowi-Wapres Jusuf Kalla dalam negosiasi Freeport, narasumber internal Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) sudah menyebutkan laporan tersebut merujuk pada anggota DPR berinisial SN.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Sementara itu dalam cuplikan wawancara eksklusif Najwa Shihab dengan Sudirman Said di Metro TV yang ditayangkan pada Senin (16/11/2015) malam, akhirnya terungkap nama yang dimaksud adalah Setya Novanto.

Awalnya, Sudirman Said mengelak menyebutkan nama atau inisial tersebut. Namun setelah ditunjukkan dokumen yang beredar menyebutkan satu nama, akhirnya Sudirman Said mengonfirmasi dokumen itu merupakan laporannya ke MKD dan dia mengakui memberikan tanda tangan di laporan itu.

“… Saya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan tindakan tidak terpuji Sdr. Setya Novanto,” bunyi penggalan salah satu kalimat dalam laporan tersebut yang dibacakan oleh Najwa Shihab. Najwa pun dengan gamblang menyebut nama tersebut dalam pertanyaannya. “Apa yang membuat Anda melaporkan Setya Novanto?” tanyanya.

“Terlepas dari siapapun, dia mengajak pengusaha yang tidak berurusan [dengan tugasnya], memanggil pimpinan perusahaan yang sedang bernegosiasi dengan negara Republik Indonesia, memberi gambaran akan terjadi solusi dalam waktu bersamaan bercerita perlunya memberikan saham kepada Presiden dan Wapres,” kata Sudirman Said dalam rekaman wawancara itu.

Hal itu dikuatkan dengan pernyataan Ruhut Sitompul, anggota Komisi III DPR, yang juga menjabat sebagai juru bicara Partai Demokrat. “Itu sudah jadi rahasia umum. Kita tunggu saja MKD memanggil komandan itu,” kata Ruhut.

Menanggapi munculnya inisial itu, Ketua DPR Setya Novanto mengaku tidak pernah mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres JK. “Saya siap dipanggil jika diminta MKD,” kata Setya yang pernah menjabat Bendahara Umum Partai Golkar.

Namun demikian, Setya tidak mengelak jika dituding pernah beberapa kali melakukan pertemuan dengan petinggi Freeport dan Sudirman Said. “Kalau bertemu, itu hal biasa. Pertemuan itu banyak sekali dan tidak ingat detil pembicaraannya. Tujuan kami hanya diplomasi.”

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, yang mengaku belum membaca salinan laporan Sudirman Said membantah dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres dalam negosiasi perpanjangan kontrak Freeport oleh anggota DPR. “Kalau menuding, harus ada buktinya. Dan jika ada buktinya, MKD harus memverifikasi dulu bukti tersebut. Jangan sampai, tudingan tersebut tidak dilengkapi dengan bukti,” kata Fadli yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya