SOLOPOS.COM - Sejumlah haul truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9/2015). (Antara)

Kontrak karya Freeport di Indonesia menjadi isu penting dalam hubungan AS-Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat (AS) pada 24-29 Oktober 2015. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi kompak membantah ada agenda pertemuan dengan Freeport McMoran Inc. untuk membahas perpanjangan kontrak Freeport Indonesia.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Teten Masduki menegaskan kunjungan Presiden Jokowi ke AS hanya mengusung misi perdagangan dan investasi. Apalagi Indonesia dan AS sudah memiliki hubungan bilateral yang penting dan telah terjalin cukup lama. “Saya kira enggak ada di jadwal itu [pertemuan dengan Freeport],” kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (20/10/2015).

Terkait perpanjangan kontrak Freeport Indonesia, mantan anggota Tim Komunikasi Presiden ini mengatakan Presiden Jokowi telah menyampaikan lima poin renegosiasi dengan perusahaan induk Freeport. Teten menjabarkan lima poin tersebut, yakni tingkat royalti, divestasi saham, kandungan lokal, pembangunan smelter, dan pembangunan Papua.

Teten mengakui aturan UU No.4/2009 tentang Minerba menjadi salah satu kendala dalam merealisasikan investasi sebesar US$10 miliar yang dijanjikan Freeport Indonesia. Berdasarkan UU tersebut, perpanjangan kontrak tambang baru boleh disetujui 2 tahun jelang habisnya masa kontrak.

Dengan aturan tersebut, Freeport akan menunda rencana investasi dalam tiga tahun ke depan atau hingga 2019. Tanpa investasi baru, produksi tambang emas, tembaga, perak Freeport Indonesia diproyeksi terus menurun. “Nah kendalanya di situ. Tapi masih bisa dibicarakan. Sampai sekarang belum ada perpanjangan,” tuturnya.

Senada dengan Teten, Menlu Retno L.P. Marsudi mengatakan dalam kunjungan resmi ke AS, Presiden Jokowi akan menggelar pertemuan dengan sekitar 250 pengusaha negeri Paman Sam. “No. Tidak ada kaitan dengan itu [negosiasi Freeport],” tegasnya.

Retno Marsudi membeberkan agenda presiden di AS antara lain mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Barack Obama dan menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama business to business antara perusahaan Indonesia dengan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya