SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan mengenakan APD lengkap melakukan rapid test kepada pedagang Pasar Induk Tiga Lantai Klaten, Kamis (14/5/2020). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 32 pedagang Pasar Induk Tiga Lantai Klaten mengikuti rapid test, Kamis (14/5/2020). Tes itu digelar menyusul puluhan pedagang itu pernah kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 berinisial S, 62, asal Desa Karangduren, Kebonarum.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, rapid test dilakukan petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mulai pukul 06.00 WIB. Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap termasuk mengenakan sarung tangan, pakaian hazmat, pelindung wajah, pelindung kepala, serta sepatu boots.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan pelacakan orang-orang yang pernah kontak langsung dengan pasien berinisial S menyusul perempuan tersebut kerap bersinggungan dengan pedagang pasar.

Sebagai informasi, S merupakan pedagang yang menjual sayur, buah-buahan, hingga masakan dan biasa mangkal di dekat pintu masuk RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

"Ibu S ini kan pedagang dan kalau kulakan di sana [Pasar Induk Tiga Lantai Klaten]. Hasil rapid test di pasar semua nonreaktif," kata Anggit saat ditemui wartawan di Dinkes Klaten, Kamis.

Dengan hasil rapid test nonreaktif, puluhan pedagang Pasar Induk Tiga Lantai Klaten itu tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Namun, mereka diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti mengenakan masker dan melakukan physical distancing.

Butuh Konsultasi Dokter tapi Takut Keluar? Rumah Sakit di Solo Ini Layani Konsultasi Online

Telusuri Kontak Lain

Anggit mengatakan pelacakan juga dilakukan di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten menyusul S kerap menjajakan barang dagangan di sekitar rumah sakit. Dari hasil pelacakan, sebanyak 56 pegawai RSUP pernah melakukan kontak langsung dengan S dan mengikuti rapid test yang juga digelar Kamis.

"Dia itu biasa magrok di area rumah sakit. Tetapi kalau ada yang pesan dia mengantarkan. Makanya, tracing juga dilakukan di RSUP," jelas dia.

Terkait pelacakan di sekitar tempat tinggal S, Anggit mengatakan sudah dilakukan melalui petugas Puskesmas. Anggit mengaku masih menunggu hasil rapid test yang dilakukan di sekitar tempat tinggal S di Kebonarum, Klaten.

Disinggung cara S bisa tertular Covid-19, Anggit mengatakan masih terus ditelusuri petugas. Dimungkinkan, S tertular Covid-19 karena transmisi lokal lantaran perempuan tersebut tak memiliki aktivitas ke luar wilayah Klaten.

"Kami tidak berhenti pada mengobati saja tetapi sampai ke permasalahan dari mana dia terjangkit. Salah satunya melalui tracing kemana-mana. Memang untuk kasus ini kami butuh waktu. Dari pengakuan pasien, aktivitasnya tidak hanya terbatas di sekitar rumah sakit. Ternyata dia kerap mampir kamana-mana," tutur dia.

Lurah Pasar Induk Tiga Lantai Klaten, Badarudin, mengatakan S tidak memiliki kios atau pun buka lapak di pasar tersebut. Dia datang ke pasar untuk kulakan saban pukul 03.00 WIB-05.00 WIB. Namun, selama dua pekan terakhir S tak ke pasar.

Viral Bocah Hajar Temannya di Semarang Ternyata Masih Bersaudara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya