SOLOPOS.COM - Ilustrasi konsumsi vitamin. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Meski selama isolasi mandiri disarankan mengonsumsi vitamin, kenyataannya konsumsi vitamin ini tidak kurangi risiko meninggal karena Covid-19. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian terbaru yang menunjukkan nutrisi mungkin tidak memainkan peran besar dalam kondisi Covid-19.

Dalam sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition, para peneliti dari University of Toledo memeriksa data dari 26 studi berbeda yang berfokus pada peran vitamin khususnya vitamin C, vitamin D dan zinc dalam mengobati Covid-19.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Pada akhirnya, mereka menemukan vitamin tidak mengurangi kemungkinan pasien meninggal akibat Covid-19. Simak ulasan selengkapnya di info sehat kali ini.

Residen penyakit dalam di The University of Toledo College of Medicine and Life Sciences, Azizullah Beran, MD, seperti dikutip dari Health, Rabu (2/3/2022), mengatakan, banyak orang memiliki kesalahpahaman jika mengonsumsi zinc, vitamin D, atau vitamin C, itu dapat membantu hasil klinis Covid-19. Menurut dia, pendapat ini belum terbukti benar,

Baca Juga: Apakah Batuk karena Long Covid-19 Menular? Ini Penjelasannya

Tetapi, tidak berarti vitamin itu buruk atau tidak perlu. Hanya saja, kecuali jika diindikasikan oleh dokter karena kekurangan, zat gizi mikro ini tidak akan membantu dalam mencegah atau mengobati Covid-19.

Mikronutrien seperti vitamin C, vitamin D, dan zinc telah lama disebut-sebut karena khasiatnya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan itulah sebabnya, pada awal pandemi Covid-19, penyedia layanan kesehatan memandangnya sebagai terapi potensial.

Untuk analisis baru, para peneliti berusaha menentukan seberapa membantu vitamin tersebut dalam mencegah Covid-19, dan melindungi dari penyakit parah dan kematian.  Mereka lalu mempelajari 26 studi peer-review berbeda yang melibatkan lebih dari 5.600 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Hasilnya, tidak ada pasien yang menerima suplementasi vitamin C, vitamin D, atau zinc mendapatkan manfaat terkait risiko kematian, artinya mereka tidak lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dibandingkan dengan pasien yang tidak menerima suplemen.

“Vitamin tidak akan mencegah kematian akibat Covid-19,” kata Dr. Behran seperti dikutip dari Antara pada Rabu (2/3/2022).

Dari ketiga zat gizi mikro, vitamin D menunjukkan beberapa manfaat bagi pasien Covid-19. Menurut para peneliti, suplementasi vitamin D dikaitkan dengan tingkat intubasi yang lebih rendah dan masa rawat inap yang lebih singkat di antara pasien Covid-19, tetapi diperlukan lebih banyak bukti untuk mendukung temuan tersebut.

Baca Juga: Kematian karena Covid-19 Melonjak, Kamar Mayat di Hong Kong Kewalahan

Alih-alih mencoba melengkapi dengan mikronutrien, para peneliti mengatakan lebih baik fokus pada terapi yang sudah terbukti secara drastis mengurangi insiden penyakit parah dan kematian akibat Covid-19 yakni vaksin.

“Penting bagi orang untuk memahami bahwa mengonsumsi banyak suplemen ini tidak menghasilkan hasil yang lebih baik,” ujar profesor kedokteran di University of Toledo, Ragheb Assaly, MD.

Menurut dia, pesan penting lainnya yakni suplemen mikronutrien tidak akan mengimbangi kurangnya vaksinasi atau membuat Anda tidak membutuhkan vaksin.  Dr. Beran menambahkan, kunci dalam memerangi Covid-19 yakni pencegahan daripada pengobatan, antara lain vaksinasi, mempraktikkan jarak fisik, dan memakai masker.

Lalu, apakah vitamin pernah membantu untuk Covid-19? Meskipun vitamin jelas tidak terkait dengan penurunan risiko kematian akibat Covid-19, Anda masih membutuhkan banyak nutrisi ini untuk kesehatan tubuh. Kekurangan salah satu dari zat ini dapat berdampak negatif pada kemampuan sistem kekebalan Anda untuk melawan infeksi.

Baca Juga: Kapan Puncak Kematian Varian Omicron? Ini Kata Menteri Kesehatan

“Dalam beberapa hal, tubuh dan sistem kekebalannya seperti mobil. Anda membutuhkan semua bagian yang berfungsi dan dalam kondisi baik,” tutur Profesor Epidemiologi dan Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, dan profesor kedokteran di Harvard Medical School, Walter Willett, MD, DPH.

Satu studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Plos One menemukan orang dengan kekurangan vitamin D lebih mungkin mengalami penyakit parah atau kematian akibat Covid-19.  Tetapi para peneliti menyimpulkan studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah dan kapan suplementasi vitamin D pada mereka yang kekurangan dapat berdampak pada hasil klinis.

“Kami tahu orang-orang dengan kadar vitamin D yang rendah mengalami kondisi yang lebih buruk dengan Covid-19, tetapi kami tidak tahu apakah mengonsumsi D pada saat Anda terpapar akan membuat perbedaan atau tidak,” ujar ahli gastroenterologi di Johns Hopkins Medicine dan profesor kedokteran di Johns Hopkins School of Medicine, Gerard Mullin, MD.

Jadi, mengkonsumsi vitamin atau suplemen bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk melindungi diri Anda dari Covid-19 atau risiko kematian karenanya.  “Jika Anda akhirnya mengonsumsi suplemen yang tidak diperlukan atau tidak direkomendasikan oleh dokter, Anda malah meningkatkan risiko efek samping atau bahkan keracunan vitamin,” kata Dr. Willett.

Baca Juga:  Publik Khawatir Omicron Tapi Keberatan PCR Jadi Syarat Perjalanan

Tetapi jika Anda kekurangan vitamin apa pun berdasarkan diagnosis dokter Anda dari tes darah sederhana, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin merekomendasikan suplementasi.  Melengkapi vitamin D secara khusus, jika Anda kekurangan, dapat membantu kesehatan tulang, otot, jantung, dan kekebalan Anda. “Tetapi jika Anda tidak memiliki indikasi medis untuk vitamin, maka vitamin tersebut tidak akan memengaruhi hasil klinis Anda jika Anda terkena Covid-19,” menurut Dr. Beran.

Jika Anda curiga Anda kekurangan vitamin apa pun, sembari menunggu diagnosis dokter, Anda dapat mempertimbangkan untuk menambah asupan buah, sayuran, dan makanan sehat lainnya, karena suplemen tidak bisa menggantikan diet sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya