SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SEMARANG–Suasana kamar kos di jalan Jatimulyo 2A, Tembalang, Semarang pagi tadi, Sabtu (17/11/2012) sekitar pukul 05.30 berubah mencekam. Seorang mahasiswa jurusan teknik industri Universitas Diponegoro, Fahmi Ramadhan,21, mabuk dan mengamuk dengan darah yang mengucur dari tangan kanannya.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Awal mulanya, Fahmi dan teman kuliahnya Faisal serta pemilik kamar, Reza Akbar berencana berkumpul untuk mabuk-mabukan dengan mengkonsumsi Magic Mushroom yang dipesan lewat internet beberapa hari lalu. Sekitar pukul 03.00 WIB Fahmi dan Reza mengambil jamur tersebut di sebuah pool travel.

“Sekitar pukul 03.30 WIB saya dan Fahmi mengkonsumsi mushroom dicampur minuman energi. Dosisnya tidak terlalu banyak, lima paket dibagi dua. Belinya Rp 250 ribu,” kata Reza di Mapolsek Tembalang, Semarang, Sabtu (17/11/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Lalu Fahmi yang sudah dalam kondisi mabuk jamur mengamuk sekitar pukul 05.30 WIB. Bahkan Fahmi memukuli Reza dan Faisal. Dua mahasiswa tersebut kemudian berusaha menenangkan Fahmi dengan berbagai cara termasuk dengan memukul dan menindihnya.

“Pertama kipas angin dibanting-banting. Tapi saya masih belum yakin itu benar atau enggak. Tapi setelah itu dispenser dibanting, nendang meja televisi sampai pecah,” ujar Reza.

Fahmi yang semakin membabi buta lalu memecah kaca jendela dan mengakibatkan potongan kaca menancap di tangan kanannya. Meski demikian ternyata tidak nampak raut kesakitan di wajah Fahmi.

“Dia mencabut kaca yang menancap di tangannya sambil tertawa dan masih menggenggam pecahan kaca. Saya dan Faisal jadi takut dan lari keluar kamar. Saya langsung menggedor pintu kamar kos di depan dan masuk, tapi Faisal dikejar Fahmi,” tutur Reza.

Sementara itu penghuni kos lainnya, Tito mengatakan, Fahmi berlari hingga ke depan kos dan berhenti karena lemas kehabisan darah. Sedangkan pemilik kos yang mengetahui kejadian tersebut menyuruhnya untuk membeli bir untuk menetralisir mabuk yang dialami Fahmi dan Reza.

“Disuruh beli bir sama bapak kos. Saya juga berusaha menghubungi polisi karena Fahmi sudah tergeletak di depan sekitar pukul 06.00 WIB,” ujar Tito.

Kemudian, sekitar pukul 07.15 WIB polisi datang dan segera melarikan Fahmi ke RS Banyumanik untuk dilakukan pertolongan pertama. Tapi naas, nyawa Fahmi tidak tertolong, jenazahnya lalu dibawa ke RS Kariadi untuk dilakukan visum.

“Saya dengar kabar katanya sekitar pukul 09.00 WIB Fahmi meninggal di RS Banyumanik,” imbuh Tito.

Saat ini penghuni kamar masih dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Sementara kamar kos yang dalam kondisi berantakan dan terdapat darah berceceran sudah diberi garis polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya