SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com) – Pemkab Wonogiri tampaknya masih harus bekerja keras untuk percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP). Pasalnya, mutu keanekaragaman dan keseimbangan gizi yang tercermin dalam skor pola pangan harapan (PPH) Kota Gaplek masih belum sesuai harapan.

Berdasarkan data Kantor Ketahanan Pangan Wonogiri yang disampaikan pada acara sosialisasi P2KP di Ruang Data Setda Wonogiri, Rabu (18/5), skor PPH Wonogiri saat ini baru mencapai 78,1. Angka itu masih cukup jauh dari target rata-rata nasional untuk 2011 minimal 88,1 dan 95 pada 2015 mendatang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Karena itulah, Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Safuan, dalam sosialisasi itu mengungkapkan kegiatan P2KP yang pada 2010 lalu baru mencakup lima kecamatan, pada 2011 akan diperluas menjadi 10 kecamatan. Masing-masing kecamatan diwakili oleh dua desa P2KP, terdiri atas 20 kelompok wanita atau dasa wisma PKK, 20 SD/MI, serta 20 kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bidang pangan.

“Kegiatannya yang utama adalah pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga, lalu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan kelompok wanita untuk memanfaatkan bahan baku yang ada di pekarangan untuk diolah menjadi menu sehari-hari,” ungkap Safuan.

Dalam hal ini, lanjutnya, masing-masing kelompok akan melakukan kegiatan pengembangan demplot pekarangan yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sumber daya lokal. Sementara pelaksanaan kegiatan di SD/MI, fokusnya adalah peningkatan pengetahuan tentang keanekaragaman pangan pada para siswa dengan memanfaatkan kebun sekolah sebagai wahana pembelajaran.

Sementara itu, Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto, dalam sambutannya saat membuka acara sosialisasi itu menyatakan keprihatinannya terhadap fenomena saat ini di mana pangan tradisional yang dibuat dari bahan yang lebih beragam justru semakin ditinggalkan. Menurut Danar, hal itu mesti disikapi dengan manajemen pasar yang profesional untuk mengangkat sumber daya lokal agar bisa bersaing dengan produk asing.

“Salah satu caranya adalah dengan penganekaragaman produk makanan berbahan dasar hasil bumi lokal. Dalam hal ini saya mengimbau warga masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai lumbung hidup bagi cadangan pangan khususnya bagi pangan keluarga,” katanya.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya