SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (Wikipedia.org)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Masyarakat di Provinsi Jawa Tengah diimbau tidak mengonsumsi daging yang berasal dari sapi yang digembalakan di tempat pembuangan akhir (TPA) dan memakan berbagai jenis sampah karena membahayakan kesehatan tubuh manusia.

“Bisa dikatakan, daging sapi pemakan sampah yang disinyalir marak beredar menjelang Idul Adha itu kurang layak dikonsumsi masyarakat karena di dalamnya terkontaminasi berbagai jenis logam berat,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah Whitono seperti dikutip Antara, Jumat (29/8/2014).

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Menurut dia, sapi yang digembalakan di TPA dan akan diperjualbelikan harus dinetralisir paling tidak satu hingga dua bulan dengan diberi pakan yang normal, namun hal tersebut tidak menjamin sapi akan bebas dari bahan kimia berbahaya.

Ia menjelaskan bahwa para pemilik sapi yang menggembalakan hewan ternaknya di TPA itu sangat menguntungkan bagi yang bersangkutan karena tidak perlu susah-susah mencari pakan dan tanpa biaya.

“Perlu solusi yang tepat bagi masyarakat yang menggembalakan sapi di TPA karena hal itu merupakan mata pencaharian mereka,” ujarnya.

Kendati demikian, kata dia, pemerintah tetap harus memperhatikan konsumen yang perlu dilindungi dengan menyediakan daging yang aman, sehat, dan utuh.

Whitono mengaku tidak mengetahui pasti jumlah populasi sapi yang digembalakan masyarakat di sejumlah TPA di Jateng.

“Populasi sapi di Jateng saat ini mencapai sekitar 1,5 juta ekor, sedangkan kerbau 63 ribu ekor sehingga jumlah tersebut dinilai mampu mencukupi kebutuhkan masyarakat pada Idul Adha mendatang,” katanya.

Sementara itu, ribuan sapi setiap hari terlihat mencari makan di tumpukan sampah yang ada di TPA Jatibarang Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya