SOLOPOS.COM - Perbanyak konsumsi buah dan sayur (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA--Konsumsi buah dan sayur orang Indonesia memprihatinkan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 proprosi konsumsi buah dan sayur orang Indonesia kurang dari lima porsi per hari.

Padahal kurang konsumsi buah dan sayur ini berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dampak jangka pendek dari kurangnya konsumsi buah dan sayur berupa sering alami gangguan pencernaan, seperti sembelit, diare, dan wasir. Namun, dalam jangka panjang, bisa juga meningkatkan risiko anemia, penyakit kardiovaskular, hingga kanker.

Mengutip laman Medical News Today dan halodoc, dalam sebuah penelitian oleh para peneliti dari Harvard University, mengungkapkan bahwa diet yang mengandung banyak buah dan sayuran dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Setelah menganalisis hasil tersebut dan menggabungkannya dengan temuan dari penelitian lain, peneliti memperkirakan bahwa risiko penyakit jantung 20 persen lebih rendah di antara individu yang makan lebih dari lima porsi buah dan sayuran per hari, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari tiga porsi per hari.

Baca Juga: Awkarin Beli Hotel, Warganet Berkomentar Lucu Begini

Penelitian terbaru oleh American Society for Nutrition di Baltimore, yang dilaporkan di jurnal Nutrition pada 2019, menunjukkan bahwa asupan buah yang rendah dapat menyebabkan 1 dari 7 kematian akibat penyakit jantung, dan asupan sayur yang rendah dapat menyebabkan 1 dari 12 kematian akibat penyakit jantung.

Spesialis gizi klinik Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, Diana F. Suganda, mengatakan konsumsi buah dan sayur orang Indonesia memprihatinkan.  Akibatnya prevalensi penyakit tidak menular (PTM) meningkat dalam kurun lima tahun. Kondisi ini berbanding terbalik dengan penyakit menular yang justru mengalami penurunan.

“ISPA, Malaria, diare, berkurang. Namun, penyakit tidak menular, meningkat. Biasanya penyakit ini disebabkan lifestyle atau perubahan tingkat laku,” kata Diana dalam webinar Refleksi Setahun Pandemi: Masyarakat Semakin Abai atau Peduli seperti mengutip dari Liputan6.com, Sabtu (27/3/2021).

Penyakit-penyakit tidak menular yang meningkat tersebut, lanjut Diana, terdiri atas  kanker, stroke, ginjal kronik, diabetes melitus, hipertensi, dan kesehatan mental. “Kita bisa lihat bahwa ternyata dalam lima tahun, dari 2013 ke 2018, penyakit infeksi menurun. Jadi, pemerintah sudah bisa menurunkan insiden infeksi,” kata Diana.

Kurang dari Lima Porsi per Hari

Terkait data konsumsi buah dan sayur yang ada di Riskesdas 2018, Diana, mengatakan, persentase jumlah orang yang makan kurang dari lima porsi buah dan sayur mencapai 95 persen, “Ini tinggi sekali di Indonesia.”

Baca Juga: 4 Makanan Ini Bikin Panjang Umur, Mau Coba?

Padahal, lanjut Diana, semestinya konsumsi buah dan sayur per hari sekitar delapan sampai sembilan porsi. Sementara yang kurang dari lima porsi hampir 95 persen.

“Hanya 4,5 persen masyarakat Indonesia yang mengonsumsi lebih dari lima porsi buah dan sayur. Jadi, kebayang ya. Dari data-data ini, buah dan sayur saja kurang, apalagi untuk yang lain,” kata Diana.

“Gampangnya seperti pedoman Isi Piringku Kementerian Kesehatan. Jadi, asupan makanan kita dalam satu piring harusnya seperti ini, bagi piring jadi tiga bagian. Isi 1/3 dengan makanan pokok [karbohidrat], 1/3 aneka sayur, 1/3 gabungan lauk hewani, nabati, dan buah. Dan, jangan lupa minum air putih delapan gelas per hari,” kata Diana.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya