KONSUMSI BBM DIY : Penyaluran BBM di DIY Turun Kecuali Solar

Konsumsi BBM DIY mengalami fluktuatif

Harianjogja.com, JOGJA--Penyaluran bahan bakar oleh PT Pertamina (Persero) MOR IV Jawa Bagian Tengah (JBT) menunjukkan fluktuasi. Beberapa jenis bahan bakar menunjukkan kenaikan penyaluran dan sebaliknya, mengalami penurunan.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Data harian Tim Satgas Monitoring Harian Lebaran MOR IV JBT, Selasa (12/7/2016) menunjukkan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis premium sebanyak 10.200 KL atau setara dengan 111%, yang berarti turun sekitar 13,7% dari  hari sebelumnya. Untuk solar 3.420 KL setara dengan 68% yang berarti meningkat sekitar 7% dari hari sebelumnya.

Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR IV Suyanto mengatakan, penyaluran bahan bakar khusus (BBK) jenis pertalite sebanyak 1.320 KL atau setara dengan 126%, yang berarti turun sekitar 10,8%. Untuk pertamax sebanyak 2.808 KL atau setara dengan 153% ,yang berarti turun sekitar 14,6% dibanding hari sebelumnya.

Tim Satgas juga memonitor kebutuhan LPG semua produk yang telah dilakukan mulai H-15 hingga H+6 ini. Berdasarkan data harian terakhir, Selasa (12/7/2016) penyaluran LPG 3 kg meningkat sebanyak 6% menjadi 3.141 tabung dari rata-rata harian normal (Januari-Mei) sebanyak 2.961 tabung. Untuk LPG 12 kg penyaluran sebanyak 202 tabung atau turun 4% dari 211 tabung rata-rata harian normal.

Penurunan terbanyak terjadi pada LPG 50 kg sebanyak 43 tabung. Dibandingkan rata-rata harian normal menurun sebanyak 19% dari 53 tabung per hari. Dan untuk LPG Bulk menurun sebanyak 13% menjadi tujuh tabung dari delapan tabung per hari.

Sementara itu, Bright Gas ukutan 5,5 kg mengalami kenaikan signifikan sebanyak 43% menjadi 30 tabung dari semula 21 tabung per hari. Adapun total penambahan stok LPG sampai Selasa untuk wilayah operasional MOR IV mencapai 10%.

PT Pertamina menjamin ketersediaan LPG dan tetap siaga dalam stok tambahan di setiap daerah. “Kami telah mengantisipasi kenaikan konsumsi BBM, BBK, dan LPG sampai saat ini, dengan menyiapkan stok tambahan dari kebutuhan hari biasa agar tidak terjadi kelangkaan,” ujar Suyanto.