SOLOPOS.COM - Puluhan ekor anjing yang masih terikat dan dimasukkan di karung berada di truk saat penangkapan upaya penyelundupan di Kartasura, Sukoharjo, Rabu (24/11/2021). (Istmewa/Dog Meat Free Indonesia)

Solopos.com, SOLO – Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) Kota Solo kembali mendesak Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menghentikan perdagangan daging anjing di Kota Bengawan. Kesuksesan Kabupaten Sukoharjo menggagalkan penjagalan 53 ekor anjing untuk konsumsi didorong ikut menjadi momentum berbenah bagi Kota Solo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (28/11/2021), Solo merupakan salah satu pusat perdagangan daging anjing di Pulau Jawa. DMFI mencatat ada 85 warung yang menyajikan kuliner olahan daging anjing dengan rata-rata kebutuhan pasokan 13.700 anjing per bulan di lingkup Soloraya. Padahal, anjing tidak termasuk dalam golongan hewan untuk dikonsumsi merujuk UU No.18/2021 tentang Pangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: 52 Anjing Selundupan yang Diselamatkan di Kartasura Kondisinya Kritis

Sukarelawan DMFI Solo, Ela, meminta Pemkot Solo segera melarang praktik perdagangan daging anjing. Selain bukan bahan pangan, Ela mengatakan ada indikasi penyiksaan dalam proses penyajian kuliner anjing mulai dari cara mendapatkannya, pengangkutan hingga penjagalan.

“Solo sudah terkenal dengan banyaknya warung rica. Kami sendiri sudah berkampanye sejak lama di Solo, tapi enggak tahu kok kelihatannya susah banget [menghilangkan perdagangan daging anjing] di sini. Padahal beberapa daerah lain di Soloraya sudah memberikan komitmennya, termasuk Pak Ganjar [Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah],” ujar Ela saat ditemui Solopos.com di Jl. Slamet Riyadi, Solo.

Pihaknya mengaku sudah melayangkan surat permohonan audiensi dengan Wali Kota sejak awal tahun. Namun hingga kini Gibran belum memberi respons. Ela mengaku kecewa karena komitmen pemimpin dibutuhkan dalam mengurai problem perdagangan daging anjing, termasuk memberikan solusi bagi para pedagang nantinya.

Baca Juga: Penyelundupan Anjing di Kartasura, Mulut Diikat Kawat Lalu Masuk Karung

“Kami merasa respons Pemkot atas isu ini sangat lambat. Mas Gibran selalu mengelak ketika kami ingin audiensi. Padahal masalah ini butuh ketegasan pemimpin, komunitas pecinta hewan tidak bisa jalan sendiri,” tuturnya.

Pada April 2021 lalu, Wali Kota mengaku bakal mengkaji masukan DMFI soal pelarangan perdagangan daging anjing. Namun hingga kini belum terlihat upaya serius untuk merespons dorongan komunitas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya