SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Warga pemakai gas elpiji mengeluhkan seringnya terjadi isi gas elpiji dalam tabung ukuran 3 kilogram (kg) yang tidak penuh.

Seperti dikemukakan warga Dukuh Kiyaran, Desa Gombang, Kecamatan Sawit, Boyolali, Kusnadi, 45, yang pada Kamis baru saja membeli gas elpiji ukuran 3 kg di warung terdekat seharga Rp 13.500. Namun setelah tabung gas tersebut dipasang dengan menggunakan ukuran meteran isi gas, jarum penunjuknya terhenti di pertengahan ukuran yang sebenarnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya memang membeli kompor gas yang dilengkapi dengan pengukur isi gas sehingga bisa langsung memastikan isinya. Biasanya ketika selang sudah dipasang ke tabung, jarum pengukurnya menunjukkan penuh, tidak menunjukkan setengah, ” katanya.

Kusnadi menuturkan tabung gas elpiji 3 kg yang isinya tidak penuh memang sering dialaminya. Kondisi seperti itu, menurut Kusnadi, tentu sangat merugikan warga selaku pihak konsumen atau pemakai gas elpiji.

Hal senada dikemukakan warga lainnya, Nurhayati, 40. Diakui Nurhayati, perangkat kompor gas di rumahnya memang tidak dilengkapi dengan alat pengukur isi gas. Namun bila dilihat dari standar pemakaian, Nurhayati mengatakan tabung yang tidak terisi penuh biasanya lebih cepat habis.

“Kalau dihitung dari rata-rata waktu pemakaian di rumah saya, satu tabung gas elpiji 3 kg yang penuh biasanya bisa sampai 10 hari. Namun saat isi tabung tidak penuh, paling-paling baru sepekan sudah kosong dan harus beli lagi,” kata Nurhayati.

Warga lainnya, Malikah, 52, juga menurutkan hal senada.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya