SOLOPOS.COM - Warga melintas di antara proyek pembangunan convention hall di kawasan Ngebong, Siswodipuran, Boyolali Kota, Rabu (14/9/2016). Proyek gedung bernilai miliaran rupiah dibangun dengan bentuk kubah. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Proyek mercusuar Boyolali berupa pembangunan convention hall sudah mulai dibangun.

Solopos.com, BOYOLALI—Pelaksana proyek pembangunan convention hall di kawasan Ngebong, Siswodipuran, Boyolali Kota, mulai membuat konstruksi bentuk kubah pada bagian atap proyek gedung bernilai miliaran rupiah.
Konstruksi atap kubah terbuat dari besi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kendati sudah menunjukkan bentuk bangunan, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memastikan proyek gedung tersebut baru bisa selesai 2017. Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Ahmad Gozali, menjelaskan tahun depan proyek convention hall masih akan digelontor anggaran hingga Rp5 miliar.

“Tahun depan masih menyelesaikan sebagian pembangunan fisik gedung dan penataan lingkungan. Sudah ada estimasi anggaran untuk 2017 senilai Rp5 miliar,” kata Gozali, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (14/9/2016).

Penyelesaian proyek fisik tahun 2017 meliputi pembangunan basement dan lantai gedung, ditambah dengan penataan lingkungan gedung.

Seperti diketahui, proyek tersebut sudah dibiayai dengan dua tahun anggaran. Tahun 2015, Pemkab Boyolali sudah menghabiskan anggaran senilai Rp7 miliar untuk proyek tahap awal. Sedangkan tahun ini, alokasi anggaran untuk proyek tahap II mencapai Rp11,27 miliar.
“Proyek tahap II rencananya selesai tiga bulan lagi, kira-kira pertengahan Desember.”

Convention hall dibangun berkapasitas 2.000 orang. Proyek ini adalah inisiatif Bupati Boyolali, Seno Samodro yang menginginkan agar Boyolali memilih gedung pertemuan yang representatif.

Ide ini mencontoh gedung-gedung pertemuan yang ada di Negara-negara di Eropa. Gedung tersebut tidak hanya untuk pertemuan tetapi juga untuk kegiatan kesenian, pameran dagang, olah raga, maupun pameran kesenian. Kawasan Ngebong dipilih untuk pembangunan gedung karena dinilai strategis. Selain berada di pusat keramaian, lokasi Ngebong mudah dijangkau angkutan umum.

Sedianya, convention hall bisa digunakan perdana untuk peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS). Namun, melihat progres pembangunan, rencana pemanfaatan perdana itu diurungkan.

“Tapi untuk akhir tahun, sekitar Desember sudah ada rencana pemanfaatan oleh salah satu SKPD,” ujar Gozali.

Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Setda Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, menyebutkan Pemkab Boyolali berencana memanfaatkan gedung convention hall kali pertama untuk peringatan Hari Ibu 22 Desember mendatang.

“Namun ini masih sebatas wacana karena kami akan melihat progres proyek nanti seperti apa. Kalau memang memungkinkan ya akan kami pakai di tempat itu, tapi kalau infrastruktur di lingkungan gedung belum siap, ya kami cari tempat lain,” ujar Wiwis.

Selain itu, lanjut Wiwis, ada acara hiburan akhir tahun yang diselenggarakan swasta dan berencana menggunakan convention hall. “Tapi itu juga sifatnya masih tentantif,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya