SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Upaya konservasi atau pemeliharaan Candi Plaosan, Klaten terkendala musim hujan. Pasalnya, udara yang lembab memicu tumbuhnya lumut kerak dalam jumlah yang banyak pada arca batu.

Ketua Unit Candi Plaosan, Dra Siti Rohyani MHum mengatakan, akibat gempa bumi tiga tahun silam, beberapa bagian dari Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul mengalami kerusakan parah.
Pemugaran Candi Plaosan dimulai pada bulan Mei 2007 hinga Oktober 2009 lalu. Menurutnya, langkah yang harus dilakukan pascapemugaran tersebut adalah upaya konservasi candi secara berkelanjutan yang dimulai pada awal Desember lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam hal ini, pihaknya menyiapkan sebanyak 18 personel untuk menjalankan program konservasi tersebut. Kendati demikian, pihaknya mengaku kesulitan dalam melaksanakan konservasi seiring datangnya musim hujan kali ini. “Udara yang lembab mengakibatkan lumut kerak berkembang dengan cepat pada arca-arca candi. Kalau tidak segera dibersihkan akan berkembang cepat dan dalam jangka waktu yang panjang bisa mengakibatkan batu mudah keropos,” papar Rohyani saat ditemui Espos di kantornya, Kamis (10/12).

Ekspedisi Mudik 2024

Rohyani menjelaskan, lumut kerak menjadi tumbuhan yang perlu diwaspadai dalam upaya konservasi Candi Plaosan. Menurutnya, selain bisa mengakibatkan batu arca mudah keropos, keberadaan lumut kerak juga mengganggu pemandangan lantaran warnanya yang putih.

Untuk membasmi lumut kerak, pihaknya biasanya menggunakan cairan kimia. Dia mengatakan, dibutuhkan waktu 24 jam untuk membuat cairan kimia itu berkerja secara maksimal dalam membasmi lumut kerak. Selanjutnya, arca batu tersebut disemprot dengan air yang menggunakan tekanan tinggi sambil disikat.
”Jenis lumut ini mengakar kuat pada batu arca sehingga dibutuhkan langkah khusus dalam menanganinya,” tandas Rohyani.

Moh Khodiq Duhri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya