SOLOPOS.COM - Penangkar memegang tiga ekor tukik di sentra penangkaran konservasi penyu Pantai Taman Kili-Kili, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (24/5/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Konservasi hewan di Kulonprogo diperbaiki

Harianjogja.com, KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo mengupayakan perbaikan sarana dan prasarana konservasi penyu di kawasan Pantai Trisik dalam rangka mendorong pertumbuhan pariwisata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini, lokasi konservasi penyu di Pantai Trisik masih kurang minim sarana dan prasarana sehingga perlu dikonsep kembali pembangunan lokasi penetasan, pembuatan kolam tukik, hingga siap lepas dan kolam perawatan,” kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKPP) Kulonprogo Sudarna, Minggu (14/8/2016) seperti dikutip dari Antara.

DKPP Kulonprogo disebutnya mengirim kelompok pengawasan masyarakat sadar konservasi penyu melakukan studi banding ke Pusat Konservasi Penyu di Pantai Taman, Pacitan, Jawa Timur. Di sana, lokasi konservasi penyu sudah sangat lengkap sarana dan prasarananya.

Menurut dia, pantai Pacitan sangat cocok untuk mendarat dan konservasi penyu. Kepedulian, kelompok pengawas masyarakat, swasta dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kompak dalam pelestarian penyu. Di Pacitan, lokasi penyu juga menjadi lokasi pariwisata sehingga retribusi dapat membantu konservasi.

“Sampai awal Agustus, jumlah penyu yang mendarat di kawasan pantai Pacitan mencapai 20 titik dengan total telur mencapai ribuan. Konservasi membutuhkan kerja sama semua pihak, tidak hanya dilakukan pemkab atau masyarakat,” katanya.

Menurut dia, konservasi penyu di Pacitan berbeda jauh dengan Kulonprogo. Selain perbaikan sarana dan prasarana, di sekitar pantai di Kulonprogo masih banyak ditemui tambak udang dan kegiatan manusia lainnya yang menyebabkan penyu enggan bertelur. Padahal, secara spesifik penyu merupakan binatang yang tidak suka dengan kebisingan atupun cahaya.

“Saat ini, konservasi penyu di Trisik membutuhkan kerja sama dan kesadaran semua pihak,” katanya.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kulonprogo Suharjoko menambahkan pendaratan penyu di kawasan perairan selatan Pulau Jawa merupakan sesuatu yang langka. Maka dari itu, Pantai Trisik sebagai kawasan pendaratan penyu harus dapat dipertahankan.

Suharjoko berharap nantinya dapat dibentuk grand desain Pantai Trisik dengan menggandeng kelompok konservasi dan Kuliah Kerja Nyata Universitas Gadjah Mada (KKN UGM).

Terkait dengan maraknya aktivitas tambak udang yang mengancam konservasi penyu, Suharjoko mengatakan bahwa masalah tersebut masih didiskusikan bersama pemkab. Upaya penertiban tambak udang telah dilakukan.

“Kami sudah sampaikan surat peringatan kepada pemilik tambak udang yang melanggar,” katanya.

Adapun rencana aktivitas penambangan pasir besi, dia mengatakan bahwa hal itu sudah ada kesepakatan dengan pihak PT JMI untuk memerhatikan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dari aktivitas yang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya