SOLOPOS.COM - Ilustrasi Goa Pindul (JIBI/Solopos)

Konservasi Goa Pindul ditetapkan dengan kebijakan tidak boleh ada bangunan yang membebani kawasan tersebut

Harianjogja.com GUNUNGKIDUL-Pemkab Gunungkidul terapkan kebijakan tegas tidak boleh ada lagi ada bangunan atau konstruksi fisik yang membebani kawasan Pindul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebijakan tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian atau konservasi karst di lokasi tersebut, mengingat Pindul, terlebih Goa Pindul adalah salah satu geoset pendukung Gunungsewu. Kebijakan ini dibuktikan dengan rencana penggunaan lahan di sekitar Pindul, yang dibeli oleh Pemkab Gunungkidul seharga Rp6 miliar, sebagai open space atau lahan terbuka.

Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono pada Kamis (23/7/2015) mengatakan Disbudpar mendapat hak untuk memanfaatkan tanah tersebut.

Di samping itu, ia optimis Gunungsewu yang dikelola bersama Pawonsari (Pacitan, Wonogiri, Wonosari) lolos sebagai Global Geoparks Network (GNN) di Asia, pada verifikasi oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Tokyo, 26 September 2015 mendatang.

Harry menuturkan, sejumlah geoset Gunungsewu, misalnya yang ada di Wonosari memiliki kekhasan dan keunggulan dibanding geoset yang dimiliki oleh propinsi lainnya. Misalnya geoset kaldera di Danau Toba, Medan, Rinjani di Lombok, Raja Ampat di Irian Jaya, Gunung Batur di Bali.

Toba, Rinjani dan Batur merupakan geoset berbentuk kaldera. Sementara karakteristik Gunungsewu ialah batuan karst yang sama dengan bebatuan karst di Raja Ampat, hanya perbedaannya, karst Raja Ampat tersebar di perairan lautan, sedangkan Gunungsewu adalah karst di daratan.

“Hakekat geopark adalah pemberdayaan masyarakat. Kekuatan Gunungsewu ada pada partisipasi masyarakatnya, semoga kami lebih siap,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dokumen yang akan diserahkan kepada UNESCO akan memasuki tahap ‘finishing’ dan dibahas bersama Pawonsari dalam waktu dekat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Budi Martono juga mengungkapkan Pemkab optimis Gunungsewu lolos dalam GGN.

“Geopark tidak lepas dari wisata yang menggunakan potensi alam dan lingkungan, tapi juga memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat. Itu kekuatan kita,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya