SOLOPOS.COM - Penyanyi legendaris Tanah Air, Iwan Fals, saat konser Lawuku Hijau di Alun-alun Karanganyar, Sabtu (28/11/2015) malam. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Konser musik Karanganyar menghadirkan Iwan Fals.

Solopos.com, KARANGANYAR — Masyarakat Karanganyar dan Orang Indonesia (komunitas penggemar Iwan Fals) tumpah ruah di Alun-alun Karanganyar, menyaksikan konser musik Iwan Fals dan band bertajuk Lawuku Hijau, Sabtu (28/11/2015) malam.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Konser musik yang merupakan puncak peringatan HUT ke-98 Karanganyar tersebut menjadi pengobat rindu OI di Soloraya terhadap sosok legenda hidup Tanah Air tersebut. Betapa tidak, penampilan Iwan tetap garang kendati usianya semakin lanjut.

Pantauan Solopos.com, Iwan tampil di panggung sekitar jam 20.24 WIB, seusai pidato pembukaan dari Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Seperti biasa, Iwan mengenakan busana casual, celana panjang, kaos dan topi warna cokelat. Syal motif batik dengan warna dasar cokelat tersampir di lehernya.

Iwan membuka konser malam itu dengan lantunan lagu Indonesia Raya. Tanpa komando ribuan penonton mengikuti lantunan lagu dari sang idola. Suguhan selanjutnya lagu Bangun lah Putra Putri Ibu Pertiwi yang sarat pesan cinta Tanah Air.

Konser terasa hangat dengan gaya interaktif Iwan. Saat jeda antar lagu Iwan menyelipkan pesan sosial dan cinta alam. Salah satunya seruan mencintai alam dengan menanam pohon, pesan yang selalu dia sampaikan saat menggelar konser.

“Kemarin [Jumat] Saya bersama Pak Bupati dan Pak Gubernur menanam pohon di lereng Gunung Lawu. Menanam pohon sama halnya menanam masa depan untuk anak dan cucu-cucu kita,” tutur dia.

Seruan Iwan berlanjut lewat lagu Desaku yang bercerita tentang pentingnya desa dalam kehidupan berbangsa. Melalui lagu tersebut Iwan menyuarakan harapannya supaya desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Menyaksikan konser musik Iwan kentara sekali kematangan pengalamannya dalam dunia pertunjukkan.

Di jeda antar lagu Iwan menyempatkan diri berinteraksi dengan penonton. Termasuk mengapresiasi keberhasilan Karanganyar mendapatkan penghargaan Adipura yang ke sembilan. Menurut dia Adipura sebuah bukti keberhasilan daerah mengelola sampah dan keindahan lingkungan.

Setelah serangkaian lagu bertema pesan cinta alam dan Tanah Air, Iwan menghentak dengan lagu Penguasa. Seketika penonton mengangkat tangan ke atas dan menepukkan tangan selaras dengan ketukan musik yang dimainkan Iwan dan band. “Penguasa, penguasa, beri lah hambamu uang, beri hamba uang,” suara penonton terdengar kompak.

Setelah itu Iwan memberondong penonton dengan lagu Bento dan Bongkar, yang legendaris. Irama musik yang rancak membuat penonton semakin bersemangat, tak terkecuali jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Karanganyar.

Lagu Hits

Tak terasa belasan lagu hits dan sarat pesan moral dibawakan Iwan Fals dan band. Sekitar pukul 22.30 WIB konser berakhir. Tak lupa Iwan meminta para penonton untuk membawa sampah yang ada di dekat mereka.

“Kita mulai kesadaran dari diri sendiri. Dengan begitu Insya Allah lahir kesadaran kolektif. Mari kita cintai alam dengan menjaga kelestarian lingkungan. Tanam pohon, sirami, dan rawat hingga tumbuh besar,” seru dia disambut tepuk tangan penonton.

Salah seorang anggota OI Tulungagung, Jatim, Wawan, mengaku puas dengan penampilan Iwan dan band. Dia berharap pesan-pesan moral yang terkandung di dalam lagu-lagu sang legenda bisa menginspirasi warga Karanganyar dan Soloraya.

“Bukan hanya mendapat hiburan dengan melihat konser Bang Iwan. Tapi banyak pesan moral yang terselip dalam lagu-lagu dan omongan Bang Iwan saat manggung. Mudah-mudahan menjadi semangat kita bersama untuk memetik pelajaran di dalamnya,” tutur dia yang datang bersama 19 anggota lain OI Tulungagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya