SOLOPOS.COM - Kenny G (ANTARA/Muhamad Nasrun)

Konser musik Kenny G dipadati ribuan penonton.

Harianjogja.com, JOGJA-Kehadiran pemain saxophone asal Amerika Serikat Kenny G mematahkan mitos tentang Candi Prambanan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rangkaian nada dari alat musik tiup yang mengalun lembut mampu mengalahkan ketakutan para pasangan datang ke Candi Hindu terbesar itu. Terbukti, lebih dari 1.000 pasangan memadati pelataran Candi Prambanan, lokasi Prambanan Jazz Festival 2015, Jumat (16/10/2015) malam, meskipun candi yang berada di perbatasan Jawa Tengah itu terkenal dengan mitos pasangan yang berkunjung akan berakhir hubungannya atau putus karena kutukan legenda cinta Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang yang tidak bersatu.

Musikus bernama lengkap Kenneth Bruce Gorelick ini memainkan karya-karyanya selama dua jam, sesuai dengan janji yang dilontarkannya saat jumpa pers sehari sebelum konser. Ia memainkan belasan instrumen yang sebagian besar tidak asing di telinga penikmat jazz, seperti The Moment, Rainbow, Song Bird, hingga My Heart Will Go On yang tersohor di akhir 90-an. Kenny G juga sempat membawakan instrumen lagu What A Wonderful World diikuti suara berat Louis Armstrong yang mendadak muncul dari giant screen di sebelah panggung. Kesyahduan malam itu, semakin diperkuat dengan latar Candi Prambanan yang disirami tata cahaya berwarna ungu kebiruan.

Kenny menunjukkan kedisiplinannya dalam bermusik dengan tampil tepat sesuai rundown acara. Alhasil, dua bintang tamu lainnya, Tompi dan Isyana Sarasvati terpaksa mengalah dan naik ke atas panggung seusai artis yang memiliki penjualan terbaik sepanjang masa dengan total lebih dari 75 juta kopi ini menunaikan hajatnya.

Kenny G naik ke atas panggung tepat pukul 21.15 WIB dan mengakhiri penampilannya pada 23.15 WIB. Dia tampil bersama dengan bandnya, sekalipun beberapa karya dibawakannya seorang diri. Pertama kali muncul ia tidak ke panggung utama, melainkan menunjukkan kepiawaiannya di dekat tempat para jurnalis mengabadikan perhelatan tersebut.

Kelihaiannya memainkan alat musik tiup kembali dipertontonkan saat ia berjalan ke atas panggung. Denga satu tarikan nafas ia meniup saxophonenya tanpa jeda selama lebih dari tiga menit. Decak kagum penonton spontan keluar melalui riuh tepuk tangan dan senyum sumringah.

Sepertiga permainan, laki-laki kelahiran 5 Juni 1956 ini menyapa penonton dengan bahasa Jawa dan Indonesia yang terbata-bata, “Maturnuwun, selamat datang. Maaf bahasa Indonesia saya tidak bagus tetapi saya coba. Malam ini pertama kali saya datang ke Jogjakarta. Saya senang selika…sekali…berada di sini.”

Kata sekali yang diucapkan dengan selika mengundang tawa penonton. Artis mancanegara yang tampil di Indonesia selalu diharapkan menyapa dengan bahasa Indonesia atau daerah karena biasanya menjadi hiburan tersendiri seperti yang terjadi pada malam itu.

Salah satu penonton, Ekawati, mengaku puas dengan pertunjukan Kenny G selama dua jam penuh. “Lagu-laguya bikin baper [terbawa perasaan],” kata perempuan berkacamata yang datang bersama dengan pasangannya. Ia tidak memercayai mitos Candi Prambanan dan justru menganggap konser malam ini akan mempererat hubungannya dengan sang pacar. “Nada-nadanya romantis,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya