SOLOPOS.COM - Pemilik Toko Megatruh Colours of Life, Dwi Purwanto, merapikan koleksi kaus yang dipajang di kios Pasar Triwindu, Solo, Selasa (11/12/2012). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/SOLOPOS)


Pemilik Toko Megatruh Colours of Life, Dwi Purwanto, merapikan koleksi kaus yang dipajang di kios Pasar Triwindu, Solo, Selasa (11/12/2012). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Usaha kaus bergambar maupun bertuliskan khas Kota Solo banyak ditemui di pasaran. Di tengah ketatnya persaingan itu Megatruh Colours of Life mencoba masuk dengan mengusung konsep yang berbeda.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Konsep yang ditawarkan toko yang berada di Pasar Barang Antik Triwindu, Solo ini memang berbeda. Desain gambar yang ditawarkan bisa mengajak pembeli kembali ke masa lampau. Mainan tradisional serta aktivitas khas pedesaan banyak ditawarkan di sini. Sebut saja petanan atau kegiatan mencari kutu rambut yang sering dilakukan ibu-ibu. Pedagang jamu, permainan dakon, kerokan dan lain-lain.

Pemilik Toko Megatruh Colours of Life, Dwi Purwanto, mengatakan sebagian besar sketsa desain dibuat dengan tangan. Selain itu, pecahan warna sablon juga digunakan menggunakan tangan.

Konsep berbeda inilah yang coba ditawarkan. Meskipun harganya cukup bersaing mulai Rp40.000-Rp70.000, beberapa pembeli tak segan merogoh koceknya.  Dwi mengaku rata-rata pengunjung pasar yang membeli kausnya adalah wisatawan dalam negeri.

“Kami baru satu tahun masuk ke Solo. Awalnya kami berkarya di Jogja karena persaingan terlalu ketat kami mencoba masuk ke Kota Bengawan,” terang dia saat ditemui Solopos.com di kiosnya, Selasa (11/12/2012).

Bahan yang digunakan dalam kaus Megatruh ini adalah bahan combat yang sejuk dikulit. Itulah mengapa Megatruh berani bersaing dengan harga yang lebih mahal. Sementara selain memasarkan melalui penjualan langsung, tim kreatif Megatruh juga memasarkan via online. Media sosial seperti Facebook dan Twitter dipilih mereka untuk menyasar segmen yang lebih luas.

“Kami juga memasarkan produk melalui akun facebook Megatruh Solo dan twitter @megatruhsolo.”

Tim kreatif dari Megatruh Solo ini juga memiliki workshop di Gentan, Baki, Sukoharjo. Sehari-hari mereka melakukan proses kreatif dan produksi di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya