SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ibu menyusui (JIBI/Harian Jogja)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja)

JAKARTA—Sebuah penelitian yang akan digelar untuk melihat efek penambahan zat tertentu pada susu formula mendapat tentangan dari konselor ASI (Air Susu ibu). Sebab yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah bayi-bayi yang semestinya mendapat ASI eksklusif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penelitian yang diberi nama Daffodil Study ini kabarnya melibatkan bayi-bayi dari empat kecamatan di DKI Jakarta yang berusia kurang dari empat bulan. Kriteria lainnya adalah bayi-bayi tersebut tidak mendapatkan ASI dari ibunya karena berbagai sebab.

Concern kami adalah tiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan sesuai UU 36/2009,” kata Nia Umar dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan juga Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI), Jumat (14/12/2012), seperti dikutip dari detik.com.

Nia yang menggagas petisi online menolak Daffodil Study mengatakan ada banyak sebab yang membuat bayi-bayi tidak bisa mendapatkan ASI.
Jika bisa diatasi dengan memberikan konseling pada ibunya, maka sangat tidak etis jika bayi-bayi itu malah diberi susu formula dan dijadikan bahan penelitian.

Dikutip dari halaman petisi, judul lengkap dari penelitian Daffodil Study adalah Pengaruh Susu Formula yang Mengandung lemak Susu Sapi yang Diperkaya dengan Lemak Campuran dan Tambahan Fosfolipid terhadap Durasi dan Gejala Infeksi Saluran Pencernaan dan Pernapasan pada Bayi.

“Dari file presentasi yang kami punya, penelitiannya sendiri baru dalam perencanaan. Pelaksanaannya kalau tidak Desember ini mungkin Januari tahun depan,” kata Nia yang menolak menyebutkan nama-nama peneliti yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Dalam presentasi itu pula, Nia mengatakan ada logo Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meski dikatakan olehnya bahwa IDAI belum memberikan persetujuan. Ada pula logo laboratorium klinik Prodia, namun sejauh mana keterlibatannya masih dalam penelusuran. Demikian juga dengan dugaan adanya produsen susu formula yang menjadi sponsornya, saat ini masih terus ditelusuri. (dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya