SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA: Keinginan manajemen PSIM untuk mendapat bantuan dana talangan untuk membayar beban gaji pemain menyusul belum kelarnya Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) belum membuahkan hasil.

KONI Kota Jogja juga tidak bersedia memberikan dana bantuan yang bisa digunakan untuk membayar sisa kontrak pemain. Adapun beban gaji yang masih harus dibayarkan manajemen kepada pemain mencapai Rp400 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sampai saat ini, kami masih belum punya rencana untuk memberi bantuan dana talangan untuk PSIM. Kami mencoba bersikap profesional sesuai dengan anggaran yang ada,” ujar Ketua KONI Kota Jogja, Suhartono kepada Harian Jogja, Selasa (14/6).

Pernyataan yang dilontarkan Suhartono itu bukannya tanpa dasar. Sebab, sebagai klub yang anggarannya berada di bawah naungan KONI, PSIM mempunyai kedudukan yang sama dengan cabor lainnya.

Dengan demikian, untuk masalah anggaran, PSIM juga harus disamakan dengan cabor lainnya. Apalagi KONI Jogja saat ini juga menanggung beban berat yakni harus mempertahankan gelar Juara Umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI 2011, di Sleman, Oktober mendatang.

“Enggak mungkin kami berikan. Saat ini anggaran yang ada di KONI memang lebih banyak difokuskan untuk persiapan dan juga penyelenggaraan Porprov mendatang. Kami sendiri juga masih mengalami kesulitan untuk menyediakan kebutuhan atlet yang memperkuat Kota Jogja di gelaran itu,” tandas Suhartono.

Suhartono mengungkapkan pencairan sisa anggaran Rp1,8 miliar yang saat ini ada sebenarnya bisa dipercepat kubu Laskar Mataram. Namun, prasyarat yang ada, yakni penyelesaian LPJ harus segera dilakukan.

Hingga kemarin KONI Kota Jogja belum menerima LPJ dari manajemen PSIM terkait penggunaan APBD untuk musim kompetisi lalu. “Sampai saat ini kami belum terima LPJ. Kami rencanakan bakal mengundang mereka pekan depan. Di pertemuan terakhir beberapa pekan lalu, katanya mereka masih menyelesaikan LPJ, kami tunggu hal itu,” terangnya.

Meski sudah menyatakan belum akan memberikan dana bantuan, Suhartono mengaku bahwa pihaknya siap jika diajak konsultasi dengan manajemen PSIM terkait persoalan anggaran itu. Terutama yang menyangkut solusi terbaik yang bisa diambil oleh kedua belah pihak nanti.

“Ya nanti kami akan mencoba untuk membicarakan masalah ini lagi bersama rekan-rekan dari pihak manajemen PSIM” cetus Suhartono.

Belum selesai
Adapun auditor independen PSIM, Joko Tirtono memastikan LPJ yang kini disusun manajemen Laskar Mataram belum kelar. Hal inilah yang membuat pihaknya kesulitan untuk melakukan audit.

“Sing meh diaduit apane? Wong sampai sekarang 100 persen LPJ juga belum selesai,” tandas Direktur KRKB Gembiraloka itu terpisah.

Joko juga menampik isu yang berkembang jika pihaknya selama ini yang mempersulit proses penyelesaian LPJ. Sebagai auditor dirinya hanya memposisikan sebagai pengaudit, bukan pengawas. “Jika saya memposisikan diri dari awal mengawasi berarti saya bukan auditor, tapi pengawas,” tegas Joko.

Dalam kesempatan yang sama, Joko juga kembali mengingatkan kepada manajemen agar tidak hanya menyelesaikan LPJ. Namun, proposal pencairan anggaran Rp1,8 miliar juga harus dipersiapkan. “Manajemen harus juga mempersiapkan hal itu. Bagaimanapun proses pencairan juga membutuhkan proposal itu,” pungkas Joko.(Harian Jogja/Jumali)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya