SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—KONI Jogja adakan mengevaluasi lima cabor yang dianggap bermasalah di Sekretariat KONI Jogja, Senin (31/10). Kelima cabor itu adalah karate, kempo, renang, angkat berat dan angkat besi.

Ketua umum KONI Jogja, Suhartono mengungkapkan akan melakukan evaluasi pasca-Porprov secara internal maupun eksternal. “Kalau secara internal, kami akan melihat faktor-faktor apa yang menyebabkan kegagalan kami. Apakah faktor mental? Atau faktor fisik?,” paparnya kepada Harian Jogja ketika ditemui di Sekretariat KONI DIY, Senin (31/10).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Untuk evaluasi eksternal, pihaknya akan mengundang masing-masing pengkot untuk membahas kendala atau masalah yang dihadapi saat Porprov. Hal itu dilakukan demi membangun sportivitas atlet dan meningkatkan prestasi. Agenda utama evaluasi ini adalah mendengarkan laporan masing-masing cabor perihal kelangsungan Porprov.

“Kalima cabor itu kami evaluasi dulu karena kami anggap sebagai tambang emas, tapi ternyata perolehan medalinya jauh dari harapan,” imbuhnya.

Forki Jogja misalnya, ditargetkan sembilan emas namun praktiknya hanya mendapatkan tiga emas. Begitu juga PABBSI Jogja, dari 12 emas yang ditargetkan, hanya lima yang berhasil di bawa pulang yaitu empat dari binaraga, satu dari angkat berat. Ia mengaku ada kekecewaan terhadap Porprov tahun ini lantaran ada nomor-nomor pertandingan untuk cabor tertentu seperti karate yang dihapus dengan alasan tidak memenuhi kuota.

“Dua tahun lalu itu ada 17 nomor, tapi sekarang tinggal 10. Karate itu termasuk olahraga yang pembinaannya jalan di setiap pengkab dan pengkot, jadi rasanya tidak mungkin jika tidak ada atlet,” ungkapanya.

Sama halnya dengan kempo. Ia berharap, Porprov seterusnya tidak ada penghapusan nomor-nomor pertandingan yang dirasakan sangat merugikan.

Salah satu cabor yang sudah kemarin adalah, angkat berat dan angkat besi. “Kami diminta agar ke depannya lebih baik lagi. Kami mohon maaf kepada KONI Jogja dan masyarakat Jogja karena belum bisa memenuhi target,” papar Lilik Purwanto, Ketua Umum PABBSI Jogja ketika dihubungi Harian Jogja, Senin (31/10).

Lilik menambahkan akan lebih memfokuskan atlet-atletnya sehingga mampu meraih hasil yang maskimal. Diakuinya, pada Porprov kemarin ada beberapa atletnya yang bermain di nomor angkat berat dan angkat besi. Ternyata hal tersebut membuat atletnya tidak maksimal.

“Kami akan memfokuskan atlet, yang di angkat besi tetap di angkat besi dan yang di angkat berat tetap di angkat berat. Jadi tidak ada atlet yang bermain di dua cabor,” imbuhnya.

Ia juga akan turun langsung mengawasi latihan dan menambah porsi latihan. Rencananya ia akan gencar mengikutkan atletnya di kejuaraan-kejuaraan untuk menambah jam terbang. Hal itu dilakukan untuk menambah pengalaman dan mengasah teknik atlet asuhannya sehingga lebih siap dalam menghadapi event yang lebih besar.

Ia mengaku legawa dengan kekalahan timnya dan berjanji akan berusaha lebih keras lagi sehingga bisa menebusnya di Porprov 2013 mendatang yang rencananya akan digelar di Gunungkidul. Rencananya, hari ini, Selasa (1/11) akan dilakukan evaluasi terhadap 10 cabor.(Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya