SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo, Pasoepati, saat mendukung Laskar Sambernyawa di Stadion Manahan Solo. (Dok/Solopos)

Sesepuh Pasoepati apresiasi kerja presidium.

Solopos.com, SOLO—Kinerja presidium yang bertugas menyiapkan pelaksanaan Kongres ke-7 Pasoepati belakangan mendapat kritikan dari sejumlah pihak.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, tidak ragu menyebut presidium terkesan jalan sendiri dan dinilai punya kewenangan lebih tinggi dibandingkan DPP. Sementara Korwil Pasoepati di luar Soloraya secara tegas menolak penggantian nama korwil menjadi dubes sebagaimana muncul dalam rapat presidium.

Namun, di tengah polemik yang terjadi mendekati hari H pelaksanaan kongres, Minggu (4/3/2018), kinerja presidium mendapat apresiasi dari salah satu sesepuh Pasoepati. Dukungan kepada presidium disampaikan Mayor Haristanto yang menjadi Presiden ke-1 Pasoepati.

“Saya salut dan mengapresiasi kerja dari Presidium Kongres ke-7 Pasoepati yang melibatkan FH [Fakultas Hukum] UNS dalam menyusun draf perubahan AD/ART dan tata tertib kongres. Pesan saya, Pasoepati harus percaya diri memilih calon presiden dan wakil presiden yang benar-benar warga Pasoepati. Sebab, ada kabar burung yang menyebut ada tokoh yang ujug-ujug [tiba-tiba] mengaku sebagai Pasoepati,” ucap Mayor Haristanto kepada Solopos.com, Jumat (2/3/2018). (baca juga: KONGRES PASOEPATI : Korwil Luar Soloraya Tolak Jadi Dubes)

Sebagai salah satu pendiri Pasoepati, Mayor merasa bersyukur akhirnya kongres bisa digelar meski sempat tertunda hingga beberapa kali. Dia menyatakan salah satu ciri organisasi yang sehat adalah adanya forum untuk melaporkan pertanggungjawaban pengurus kepada anggota yang diwadahi kongres.

“Bagi organisasi suporter, bisa menggelar kongres itu sudah luar biasa. Di luar sana, masih ada kelompok suporter yang tidak pernah menggelar kongres. Jadi, presidium pantas mendapat bintang karena sudah bekerja keras menyiapkan kongres,” puji Mayor.

Di usia Pasoepati yang mencapai 18 tahun, Mayor tetap menyimpan impian lahirnya revolusi citra suporter yang cinta damai. Dia berharap momentum kongres bisa jadi kesempatan membedah impian itu.

“Saat berlangsungnya babak delapan besar Piala Presiden 2018 lalu, Pasoepati jadi tuan rumah delapan kelompok suporter yang berjumlah hingga puluhan ribu orang. Momentum itu sebetulnya bisa digunakan untuk menggelorakan revolusi citra suporter. Memang tidak mudah, tapi itu harus menjadi mimpi bersama sesama organisasi suporter,” kata Mayor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya