SOLOPOS.COM - Demo HMI Tolak Kenaikan BBM (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Kongres HMI menghabiskan Rp7 miliar. Wapres Jusuf Kalla pun menyindir PB HMI.

Solopos.com, PEKANBARU — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyindir anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menggunakan APBD Riau untuk menggelar kongres yang menelan biaya Rp7 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

JK mengatakan bahwa seharusnya HMI lebih inovatif dan berbudaya dalam mencari dana untuk menggelar Kongres. Menurutnya, HMI di zamannya menggelar acara dengan berjualan kue. “Kita ini sudah berbeda zaman. Kalau dulu kami, sampai jualan kue. Dulu, tidak ada kongres, kami hanya bikin pertunjukan saja,” kata JK saat membuka Kongres HMI di Pekanbaru, Minggu (22/11/2015).

Namun, tidak hanya menyentil HMI Riau selaku panitia kongres, JK juga menyentil semua pengurus besar HMI. “Ini Ketua PB HMI M. Arif sibuk bikin proposal saja,” katanya disambut tawa hadirin. Baca: 1.500 Anggota HMI Telantar dan Ricuh.

Wapres mengimbau HMI untuk tidak mendahulukan amarah dan tindakan protes anarkis dalam menyampaikan keinginan, namun menggunakan akal dan logika yang baik. Tanpa itu negara tidak akan maju, tanpa inovasi suatu negara akan terbelakang. Itulah yang mendasari HMI.

Menurut JK, dengan mengutamakan sejumlah nilai tersebut maka jiwa dan tujuan himpunan dapat terus terjaga. JK berharap masyarakat dan pemuda Islam dapat lebih memberikan peran dan turut serta dalam pembangunan melalui usaha di bidang ekonomi.

Rincian pengeluaran pada acara kongres salah satu organisasi mahasiswa Islam tertua di Indonesia ini mulai tersebar di media sosial setelah Pemprov Riau memutuskan mendukung kegiatan tersebut dengan mengucurkan anggaran daerah senilai Rp3 miliar.

Dana Kongres HMI itu meliputi biaya akomodasi Rp1,2 miliar lebih, biaya transportasi Rp983 juta lebih, biaya perlengkapan Rp828 juta lebih, biaya keamanan Rp220 juta, biaya penampilan seni budaya Rp144,5 juta, biaya acara Rp392 juta, biaya administrasi kesekretariatan Rp853 juta, biaya dokumentasi Rp37 juta, biaya operasional panitia dan pimpinan sidang serta tamu undangan Rp465 juta, biaya publikasi Rp200 juta.

Namun, dengan biaya Rp7 miliar itu, sekitar 1.500 anggota HMI yang berasal dari berbagai provinsi terlantar, tidak mendapatkan penginapan dan makanan. Hal itu sempat menuai aksi protes. Polisi mendamaikannya dengan mengirim ribuan nasi bungkus dan menginapkan mereka di fasilitas umum, seperti GOR Gelanggang Remaja, Kampus UNRI dan beberapa SPBU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya