SOLOPOS.COM - Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makasar merusak dan membakar sejumlah fasilitas Gedung Olahraga Gelanggang Remaja di Pekanbaru, Riau, Sabtu (21/11/2015) malam. Mereka mengaku kecewa dengan sikap panitia Kongres HMI di Pekanbaru yang tak menyambut dan memfasilitasi penginapan mereka. (JIBI/Solopos/Antara//Rony Muharrman)

Kongres HMI di Pekanbaru yang ricuh membuat Polresta Pekanbaru merazia lokasi penginapan. Delapan anggota HMI Makassar ditangkap.

Solopos.com, PEKANBARU — Polresta Pekanbaru menangkap delapan mahasiswa anggota Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dari Makassar yang membawa senjata tajam dan senjata api saat Kongres ke-29 HMI di Pekanbaru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Delapan mahasiswa itu masing-masing berinisial HA, JS, AK, DA, MA, Y, ML, dan AY. Mereka kedapatan menyimpan sejumlah senjata tajam berupa pisau badik, belati, busur panah, senjata api rakitan, dan racun. Kapolresta Pekanbaru Aries Syarif Hidayat mengatakan mahasiswa itu ditangkap di Kampus Unri dan GOR Gelanggang Remaja, saat polisi menggelar razia, Senin (23/11/2015) siang.

Ekspedisi Mudik 2024

“Razia itu dilaksanakan karena ada korban yang terkena sumpit [panah beracun tradisional]. Kami menemukan senjata dari delapan orang mahasiswa itu. Kami menetapkannya sebagai tersangka,” katanya, Senin (23/11/2015). Baca: Kongres Habiskan Rp7 Miliar, 1.500 Anggota HMI Telantar.

Aries mengatakan tersangka dijerat ke Pasal 2 UU Darurat No. 12/1951. Polisi belum bisa mengungkapkan lebih jauh karena masih melakukan pemeriksaan. “Kami belum tahu, apa tujuannya membawa senjata. Kami juga belum tahu apa mereka benar-benar mahasiswa,” katanya. Baca: Polisi Habiskan Puluhan Juta untuk Nasi Bungkus Ribuan Anggota HMI.

Seorang anggota HMI Riau, Syahroni, terluka karena diserang menggunakan sumpit. Insiden itu terjadi di Green Hotel Pekanbaru, Senin dini hari. Saat itu, korban dan rekan-rekannya hendak beristirahat sesuai penutupan sidang kongres sejak Minggu pagi. Baca: Anggota HMI Riau Dipanah.

Korban langsung terkapar dan kepanasan ketika terkena sumpit pada bagian punggung dan langsung dilarikan ke Eka Hospital. Pelaku diduga masih merupakan anggota HMI dari Makassar.

Hingga kini, acara Kongres masih berlangsung. Kongres itu menelan biaya Rp7 miliar dan Rp3 miliar di antaranya disubsidi dari Pemerintah Provinsi Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya