SOLOPOS.COM - Rombongan pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta (Yarsis) berkunjung ke kantor Grup Media SOLOPOS di Griya Solopos, Selasa (26/2/2013). Kedatangan mereka antara lain untuk menyampaikan permasalahan di dalam tubuh kepengurusan akibat tindakan ketua yayasan yang dinilai melanggar kaidah yayasan. (JIBI/SOLOPOS/ R Bambang Aris Sasangka)

Rombongan pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta (Yarsis) berkunjung ke kantor Grup Media SOLOPOS di Griya Solopos, Selasa (26/2/2013). Kedatangan mereka antara lain untuk menyampaikan permasalahan di dalam tubuh kepengurusan akibat tindakan ketua yayasan yang dinilai melanggar kaidah yayasan. (JIBI/SOLOPOS/ R Bambang Aris Sasangka)

SOLO — Jajaran Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta (Yarsis) mempertanyakan keabsahan jajaran direksi baru Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) yang dilantik Ketua Umum (Ketum) Yarsis, HM Amin Romas. Hal ini lantaran pemilihan direksi tersebut ditentukan sepihak oleh ketum yayasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ketua Pengawas Yarsis, HM Amien Gunadi, sebelum pelantikan pengurus yayasan yang baru, ada tim seleksi yang menyeleksi calon-calon pemimpin yayasan. Kemudian tim seleksi memilih dan merekomendasikan tiga nama pada masing-masing jabatan. Tiga nama tersebut berstatus rekomendasi, disarankan dan tidak disarankan. Namun pada rapat pengurus, ketum memilih secara sepihak direksi baru tanpa melalui musyawarah. Padahal pemilihan harus dilakukan oleh pengurus melalui rapat pengurus.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pada rapat pengurus, ketum masuk dan langsung membacakan direksi baru kemudian meninggalkan ruang rapat. Kami [pengurus] sepakat meneruskan rapat dan memilih direksi baru sesuai aturan. Maka dari itu, kami mempertanyakan rilis yang ada di koran SOLOPOS edisi Selasa [26/2/2013] yang menyebutkan adanya direksi baru. Padahal kami belum melantik direksi baru,” ungkap Amien kepada Solopos.com, saat bersama sejumlah pengurus Yarsis berkunjung ke Griya Solopos, Selasa (26/2/2013).

Dalam kunjungannya tersebut, Amien bersama dengan pengawas yayasan Nurhasan Akbar, ketua tim seleksi M As’ad dan pengurus Magna PN, Indriyati N, Siti Nurjanah dan M Jamaluddin. Nurhasan menuding, Amin Romas ingin memiliki yayasan padahal yayasan tersebut milik umat, bukan perseorangan. Lebih lanjut, Nurhasan juga menjelaskan selama ini pemilihan direksi selalu ditunjuk langsung oleh ketum. “Sekarang kami [pengurus] solid dan kami ingin menegakkan aturan yang ada,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya