SOLOPOS.COM - Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/ R Bambang Aris Sasangka)

Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/ R Bambang Aris Sasangka)

SUKOHARJO – Ketua Umum Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta (Yarsis), HM Amin Romas, mengungkapkan alasan pemilihan direksi Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) tanpa musyawarah dengan pengurus yang lain adalah karena tradisi selama 30 tahun seperti itu. Apalagi rekomendasi yang diajukan oleh tim seleksi adalah orang di luar yayasan yang dia anggap tidak mengetahui seluk beluk yayasan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal ini ditegaskannya menanggapi keberatan yang dilontarkan para pengurus Yarsis yang menilai tindakan penunjukan direksi oleh ketua yayasan adalah tindakan sepihak yang tidak sesuai prosedur.

“Kami tidak tahu motif mereka [orang luar yayasan] lima tahun ke depan apa. Maka dari itu, saya mengambil orang dalam [dokter di RSI Yarsis] karena mereka kompeten dan lebih mengerti yayasan seperti apa. Saya selaku pendiri tidak ingin yayasan dicampuri orang luar,” tuturnya ketika dihubungi Solopos.com.

Amin juga mengklaim direksi yang dia bentuk merupakan direksi yang sah. Bahkan SK pelantikan direksi baru yang dia bentuk sudah dikirim ke Dinas Kesehatan (Dinkes) tingkat kabupaten dan provinsi serta ke Kementerian Kesehatan. “SK itu [pelantikan] saya sendiri yang tanda tangan,” ujarnya.

Mengenai dualism kepemimpinan tersebut, Amin mengungkapkan siap memperkarakan masalah tersebut hingga ke ranah hukum. Bahkan dia menyebut pengurus yang menolak kebijakannya merupakan pengurus tandingan. “Kalau perlu kepengadilan untuk menyelesaikan masalah ini. saya berani dan saya yang bertanggung jawab,” tandasnya.

Amin mengaku sudah mengajak pihak pengurus yang lain untuk berembug tapi ditolak. Dan sebagai ketum serta pendiri Yayasan RSI Yarsis, Amin mengaku berhak mengawal. Hal tersebut karena dia terlibat di yayasan sejak awal pendirian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya