SOLOPOS.COM - Warga memblokade jalan masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan, Bantul, Selasa (29/12/2015) pagi. (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Konflik TPST Piyungan berujung blokade jalan masuk ke TPS tersebut.

Harianjogja.com, BANTUL- Jalan masuk ke empat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan, Bantul, Selasa (29/12/2015) pagi, diblokade warga sekitar. Warga marah karena penyaluran dana stimulan dan penyemprotan lalat berhenti sejak tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

(Baca juga : KONFLIK TPST PIYUNGAN : Warga Blokade Jalan Menuju Tempat Pembuangan Sampah Piyungan)

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan TPST Piyungan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY, Sarjani menjelaskan, ada perubahan kebijakan mulai 2015, sejak pengelolaan TPST dilimpahkan dari Pemkab Bantul ke Pemerintah DIY.

Antara lain mengenai penghapusan dana stimulan. Pemerintah DIY tidak memberi bantuan berupa uang tunai melainkan berwujud bantuan fisik.

“Hasilnya jelas kalau bantuan fisik. Pemerintah melakukan perbaikan jalan bisa lihat sendiri, pengurugan sampah untuk mengurangi bau. Memasang pagar di sekitar sini sehingga sapi-sapi di TPST sekarang enggak bisa masuk. Dulu sebelum dibangun pagar, kotoran sapi di mana-mana,” terang Sarjani, ketika dimintai konfirmasi.

Menurut Sarjani, sulit memenuhi permintaan dana stimulan dari warga, karena sudah ditetapkan oleh Pemerintah DIY. Sedangkan permohonan penyemprotan lalat segera dilaksanakan mulai Rabu (30/12/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya