SOLOPOS.COM - ilustrasi ( google img)

ilustrasi ( google img)

ANKARA–Dua jenderal Suriah, Senin (19/3/2012), dilaporkan membelot, menambah daftar pejabat rezim Prseiden Bashar al-Assad yang meninggalkan negeri itu guna mendukung gelombang protes rakyat. Sementara baku tembak meletus di Ibu Kota Damaskus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang diplomat Turki mengatakan, dua jenderal Suriah yang tak disebut namanya itu tiba di Turki pada Jumat (16/3/2012), bersama ratusan pengungsi lainnya. “Para jenderal itu tiba pada Jumat bersama hampir 200 orang lainnya, kebanyak dari mereka adalah para perempuan dan anak-anak,” ujar pejabat yang tak bersedia disebut identitasnya itu seperti dilansir yahoonews.

Ditambah dua jenderal ini, total telah ada sembilan jenderal yang membelot sejak pemberontakan melawan kekuasaan Assad meletus setahun lalu. Banyak dari mereka mencari suaka di Turki, sebuah negara yang pernah menjadi sekutu dekat Suriah.

Masuknya ratusan pengungsi baru ke Turki pada Minggu (18/3), jumlah pengungsi Suriah di negara itu kini mencapai sekitar 16.100 jiwa. Turki yang merupakan salah satu negara pertama mengecam tindakan keras mematikan rezim Assad terhadap para demonstran, kini menjadi tujuan pelarian banyak anggota kelompok oposisi dan pejuang pemberontak.

Di Damaskus, para aktivis oposisi melaporkan telah pecah bentrok tersengit sejak pemberontakan meletus tahun lalu, antara pasukan pemberontak dan pasukan keamanan. Suara pertempuran telah mengoyak lingkungan kelas atas di Distrik al-Mezze yang selama ini dikenal tenang, Minggu malam, hanya dua hari setelah dua bom mobil bunuh diri menewaskan sedikitnya 27 orang di jantung kota.

“Ini adalah bentrokan paling keras dan paling dekat dengan markas pasukan keamanan di Damaskus sejak pecahnya revolusi Suriah,” kata Rami Abdulrahman, operator pengamat HAM Suriah yang berbasis di London. Dikatakannya, 18 tentara pemerintah cedera dalam pertempuran yang terjadi tepat setelah tengah malam tersebut.

Saksi mata mengatakan, suara tembakan senapan mesin berat dan granat roket terdengar di al-Mezze selama dua hingga tiga jam. “Ada pertempuran di dekat supermarket Hamada dana da suara ledakan ddari tempat lain lingkungan ini. Polisi keamanan telah memblokir beberapa jalan dan penerangan jalan telah terputus,” ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan itu tanpa bersedia menyebut identitasnya.

Sejak pemberontakan meletus, PBB melaporkan lebih dari 8.000 orang tewas dan 230.000 orang terpaksa mengungsi, termasuk sedikitnya 30.000 orang yang melarikan diri ke luar negeri. Sedangkan pemerintah membantah tuduhan kebrutalan dan mengatakan mereka tengah berjuang membungkam pemberontak dukungan asing, mengatakan, setidaknya 2.000 anggota pasukan keamanan tewas.

Terpisah, tim gabungan para ahli dari PBB dan Organisasi untuk Kerja sama Islam, dimpin tim dari pemerintah Suriah, kemarin memulai misi pemetaan kebutuhan kemanusiaan di seluruh negeri. Tim ini juga akan mengunjungi wilayah yang terkena dampak pertempuran terberat, seperti Homs dan Deraa.

Utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan, juga akan kembali mengirim tim ahli ke Damaskus untuk membahas usulan pengiriman tim pemantau internasional ke Suriah dalam upaya menghentikan kekerasan. Assad dengan dukungan utama dari Rusia danChina, telah mempertanyakan tujuan misi-misi semacam ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya