Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Disti Werdiniadi, siswa Kelas XI A SMK Farmasi Nasional Solo, mengaku telah terbiasa dengan istilah move on terutama urusan cinta. “Move on tak perlu 100% melupakan seseorang yang pernah kita cintai, kita hanya perlu mengikhlaskan dia pergi menuju pilihannya,” paparnya. Menurutnya move on itu wajar saja, karena di dunia ini tak ada yang sepenuhnya abadi, termasuk cinta masa remaja. “Hal pertama yang aku lakukan saat pengen move on adalah benar-benar ikhlas melepaskan dia. Lalu cari seseorang yang bisa dijadikan motivasi buat tetep semangat,” imbuhnya. “Kita harus tunjukan kalau kita tetap kuat tanpa dia. Kalo bisa, kita membuka hati untuk menerima cinta yang baru,” ujarnya.
Dilanda Destran juga menyatakan bakal menyibukkan diri dan fokus pada masa depannya agar move on-nya sukses. Ketika disakitin sama pasangan dan akhirnya putus, hal yang selalu terpikir olehnya adalah enggak bakal pacaran lagi. Siswi Kelas X Akutansi 2 SMKN 3 Solo ini mengaku membutuhkan 3–4 bulan untuk move on. “Yang bikin susah move on itu kalo tiba-tiba pikiran nge-flashback sendiri dan malah keinget sama kenangan-kenangan indah waktu sama-sama, padahal udah susah-susah move on,”jelasnya.
Bekti Galuh Pertiwi, siswi Kelas XI MIA 4 SMAN Karangpandan, Karanganyar, juga punya pengalaman move on dari cowok yang nge-PHP-in dia. “Strategi yang aku lakuin sih jangan sampe ketemu orangnya aja, kalo sampe ketemu bakalan gagal total deh move on-nya,”ujarnya. Cewek yang sering dipanggil Bekti ini kira-kira butuh dua bulan lebih buat move on.
Percaya diri dan selalu yakin bahwa kita akan mendapatkan yang lebih baik dari sebelumnya menjadi cara terampuh bagi Dadak Daluas, siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Klaten. Selain itu, Dadak juga mendekatkan diri pada Tuhan, “Sekarang susah cari pacar, sih!” imbuhnya.
Berbeda lagi dengan Agnesia Enggal Pratiwi, siswi Kelas XI SMAN 1 Prambanan, Klaten. Dia mengaku move on itu susah-susah gampang. “Berikan waktu buat bergalau ria dan menangis ria,” katanya. Lain lagi pendapat Dian Pratiwi Putri, siswi Kelas X IIS 2, SMAN 2 Solo. Menurutnya, move on enggak selalu berhubungan dengan cinta. Dian mengaku lebih memaknai move on dalam prestasi. “Buat aku, move on berarti melupakan kegagalan meraih prestasi,” paparnya. Supaya cepat move on, Dian memilih mencari kegiatan yang positif. “Kalo lagi usaha move on, aku butuh waktu buat sendiri, untuk membangun semangat,” imbuhnya. (Isna/Pratika/Ruri-Wasis)