SOLOPOS.COM - Pengurus DPP PPP kubu Emron Pangkapi (kedua dari kanan) berbincang dengan mantan Sekjen PPP M. Romahurmuziy (kedua dari kiri), dan politikus Rusli Effendi (kiri) serta Ahmad Yani menggelar kegiatan yang mereka sebut rapat pimpinan nasional di Jakarta, Minggu (14/9/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah dipecat ketua umum partai mereka, Suryadharma Ali, Senin (15/9/2014), menggelar kegiatan yang mereka namakan Rapat Pimpinan Nasional III PPP di Jakarta. Kegiatan itu mengukuhkan Emron Pangkapi sebagai ketua umum mereka.

Melalui surat yang ditandatangani pimpinan rapat, Emron Pangkapi dan Romahurmuziy, dirumuskan  tujuh butir keputusan para pecatan DPP PPP tersebut. Pertama, mereka mendukung Keputusan Rapat Pengurus Harian DPP PPP ke-18 tanggal 9 September 2014 yang memberhentikan dengan hormat Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum DPP PPP masa bakti 2011-2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedua, mendukung Keputusan Rapat Pengurus Harian DPP PPP ke-18 tanggal 9 September yang mengangkat Emron Pangkapi sebagai Ketua Umum DPP PPP Masa Bakti 2011-2015. Ketiga, mengamanatkan DPP PPP di bawah kepemimpinan Ketua Umum Emron Pangkapi dan Sekretaris Jenderal Romahurmuziy mendaftarkan perubahan susunan pengurus DPP PPP ke Kementerian Hukum dan HAM.

Keempat, mereka mengamanatkan penyelenggaraan Mukernas sebagaimana diputuskan Rapat Pengurus Harian DPP PPP 9 September 2014 pada waktu secepat-cepatnya yang dibolehkan dalam AD/ART. Kelima, menginstruksikan DPW PPP seluruh Indonesia melaksanakan rapat pimpinan wilayah atau musyawarah kerja wilayah selambat-lambatnya tanggal 21 September 2014 untuk menyosialisasikan keputusan rapat mereka itu demi persiapan Mukernas IV PPP.

Keenam, mengamanatkan kepada DPP PPP menerbitkan maklumat, pemberitahuan, dan instruksi kepada DPW dan DPC PPP untuk melaksanakan seluruh keputusan partai di bawah kepemimpinan Ketua Umum Emron Pangkapi dan Sekjen Romahurmuziy. Ketujuh, mendukung seluruh langkah yang dilakukan Pengurus Harian DPP PPP dalam rangka mengamankan keputusan partai yang ditetapkan secara sah sesuai dengan AD/ART PPP demi menjaga harkat dan martabat partai.

Ditinggalkan Suryadharma
Sebelumnya, sejumlah politikus PPP, seperti Suharso Monoarfa, Romahurmuziy, Emron Pangkapi memutuskan memberhentikan Suryadharma Ali melalui rapat pengurus harian yang berlangsung Selasa (9/9/2014) dan Rabu (10/9/2014), karena Suryadharma Ali dinilai merusak nama baik partai berkaitan dengan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rapat pengurus harian yang juga dihadiri Suryadharma Ali kala itu sedianya hanya membahas pembentukan panitia pelaksana Muktamar PPP. Nyatanya, di tengah rapat, kubu Emron menemukakan usulan agar Suryadharma Ali mengundurkan diri. Menanggapi upaya politik kubu Emron itu, Suryadharma yang merasa dipilih melalui muktamar dan memilih para pendongkelnya itu untuk masuk dalam kepengurusan DPP itu memutuskan pergi meninggalkan rapat.

Sesaat setelah Suryadharma pergi, sebagian pengurus yang tak lain dari para pembantu yang dipilih Suryadharma selaku mandataris muktamar untuk menjalankan DPP PPP itu justru memberhentikan Suryadharma dari kursi ketua umum. Mereka lalu menggantinya dengan Emron Pangkapi selaku pelaksana tugas.

Suryadharma Ali menyikapi langkah politik sebagian pengurus dewan pimpinannya itu dengan memberhentikan mereka. Suryadharma juga langsung melakukan safari politik menemui pengurus di daerah untuk menjelaskan duduk persoalan versinya, termasuk ke Solo untuk mengonsolidasikan PPP Jawa Tengah. Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidoe turut mengawal konsolidasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya