Solopos.com, SOLO - Kisruh saham PT Persis Solo Saestu (PSS) makin meruncing. Hal itu setelah klub-klub internal mengadu ke PSSI sebagai otoritas sepak bola di Indonesia. Mereka tidak mengakui keabsahan Vijaya Fitriyasa sebagai pemilik saham mayoritas.
Perwakilan klub-klub internal Persis Solo itu bertemu dengan Waketum PSSI, Iwan Budianto dan Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria di kantor PSSI kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (17/11/2019) sore WIB. Pertemuan itu adalah tindak lanjut pertemuan calon investor Persis yang juga Direktur Keuangan PSSI, Setiyo Joko Santosa, dengan tim internal Persis, Kamis (14/11/2019) lalu.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Setiyo Joko Santoso memang menjadi salah seorang yang berminat mengelola Persis. Ia kemudian menjadi perantara untuk menghubungkan antara klub internal dengan PSSI secara langsung.
Mereka berniat mengambil alih PT PSS dari Vijaya Fitriyasa yang disebut memiliki cacat hukum dalam proses perpindahan dari pemilik lama, PT Syahdana Property Nusantara (SPN) milik Sigid Haryo Wibisono. Klub-klub internal Persis tersebut tidak mengakui keabsahan Vijaya Fitriyasa sebagai pemilik saham mayoritas.
Koordinator klub internal Persis, L. Agus Saparno, mengatakan ia dan para perwakilan klub telah menjelaskan duduk permasalahan dan meminta solusi kepada PSSI. Menurutnya, Iwan Budianto akan memroses laporan dari klub-klub internal tersebut.
“Kata Pak Iwan, pertemuan kali itu akan dilaporakan kepada Ketum PSSI. Pak Iwan berharap segera ada win-win solution,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (22/11/2019).
Ketua Askot PSSI Solo, Paulus Haryoto, yang turut mengantarkan perwakilan klub internal Persis bertemu Iwan Budianto mengatakan masih menunggu tindak lanjut PSSI. Ia mengaku belum mengetahui langkah selanjutnya dari federasi sepak bola Indonesia tersebut. “Sepertinya mau dikonfirmasi. Tapi saya belum tahu langkah PSSI,” kata dia.