SOLOPOS.COM - Setya Novanto (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Konflik Partai Golkar masih panas. Pengamat menilai Setya Novanto bisa menjadi penengah Agung Laksono-Ical.

Solopos.com, JAKARTA – Konflik Partai Golkar belum berakhir meskipun Menkumham telah menerbitkan SK yang mengesahkan kepemimpinan Agung Laksono. Pengamat menilai Setya Novanto bisa menjembatani Agung dan Aburizal Bakrie (Ical) untuk mengakhiri konflik yang terjadi di tubuh Partai Golkar.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Meskipun surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengakui kepemimpinan Agung Laksono, tetapi Mahkamah Partai Golkar memerintahkan untuk mengakomodasi hasil Munas Bali,” kata Peneliti Senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo yang dihubungi di Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Karyono mengatakan Setya yang saat ini menjadi Ketua DPR merupakan kader Partai Golkar yang paling dekat dengan Ical.

Dukungan Setya terhadap Ical sangat jelas terlihat.

“Di sisi lain, Setya tentu memiliki kepentingan untuk tetap menduduki posisi Ketua DPR. Dalam politik tidak ada yang permanen, termasuk sikap politik. Bisa saja ada kompromi antara Setya dengan Agung Laksono yang bisa menjembatani kepentingan Aburizal Bakrie,” tambah dia.

Karyono menilai Agung Laksono juga memerlukan dukungan dari Setya Novanto. Apalagi, Setya merupakan salah satu mesin ATM bagi Partai Golkar.

Menurut Karyono, Agung Laksono semakin berada “di atas angin” dengan surat keputusan Menkumham yang mengakui kepengurusan Partai Golkar yang dia pimpin.

“Dalam konflik politik, magnet kekuasaan yang paling besar sangat menentukan. Saat ini, magnet yang paling besar ada pada Agung Laksono,” katanya.

Karyono mengatakan sudah memerkirakan sebelumnya bahwa konflik Partai Golkar akan dimenangkan kubu Agung Laksono.

Faktor dukungan pemerintah tak bisa dimungkiri memberikan keunggulan bagi Agung Laksono.

“Pemerintah berhasil membangun keseimbangan kekuatan di parlemen. Tidak hanya keseimbangan tetapi malah lebih kuat. Siapa pun rezimnya, bila dukungan partai di parlemen sedikit, pasti akan berupaya membangun keseimbangan,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya