SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Konflik Partai Golkar merembet ke daerah, salah satunya Solo. 

Solopos.com, SOLO — DPD II Partai Golkar Solo mengklaim 13 pengurus yang namanya masuk dalam plt. pengurus Partai Golkar Solo pimpinan Bandung Joko Suryono menyatakan mengundurkan diri dari plt. pengurus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sikap tersebut disampaikan para pengurus DPD II Partai Golkar Solo yang dipimpin Atiek Wahyuningsih dalam jumpa pers di Gedung DPD Partai Golkar Solo, Rabu (27/5/2015).

Dalam forum tersebut, Atiek didampingi Sekretaris Djaswadi, Wakil Ketua Liek A. Palali, Wakil Sekretaris Purwanto, dan empat pimpinan kecamatan (PK), yakni dari Banjarsari, Laweyan, Serengan, dan Jebres.

Wakil Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia DPD II Partai Golkar Solo, Liek A. Palali, menyampaikan hasil rapat pleno yang digelar Sabtu (23/5/2015) lalu. Rapat pleno itu diadakan setelah ada pertemuan antara pengurus DPD II dengan plt pengurus Partai Golkar Solo.

Liek menyatakan DPD II Partai Golkar Solo tidak berpihak pada pengurus hasil musyawarah nasional (munas) Bali maupun pengurus hasil munas Ancol.

Liek menyampaikan sikap DPD II Partai Golkar Solo berpedoman pada hasil Munas Pekan Baru, Riau karena pengurus DPD II dihasilkan dari musyawarah daerah (musda) 2010 sebagai tindak lanjut atas Munas Riau.

“Sikap kami juga sesuai dengan pertimbangan putusan PTUN [Pengadilan Tata Usaha Negara] di Jakarta, Senin [18/5/2015]. Kami tidak terpengaruh dengan sikap dan pernyataan plt pengurus. Kami juga mengimbau semua kader partai juga tidak terpengaruh dengan hal itu. Kami mengajak semua elemen partai untuk menunggu putusan yang berkekuatan hukum tetap,” kata Liek.

Liek mengatakan sejumlah pengurus mendesak DPD II bersikap tegas atas munculnya plt pengurus. Atas dasar desakan itu, Liek mengungkapkan DPD II menyampaikan formulir berisi pernyataan sikap pengurus DPD II sampai struktur di bawah.

Formulir itu berisi nama, nomor tanda anggota, alamat dan pernyataan tidak bersedia/menolak/mengundurkan diri dari plt pengurus pimpinan Bandung Joko Suryono.

“Dari sekian banyak formulir pernyataan yang disebar ada 13 orang yang mengembalikan formulir pengunduran diri dari plt pengurus. Formulir yang dikembalikan itu sudah diisi dengan tulisan tangan dan dibubuhi meterai Rp6.000. Belasan nama itu meliputi posisi wakil ketua tiga orang, wakil sekretaris empat orang, wakil bendahara dua orang, pengurus pleno dua orang, dan ketua PK dua orang. Bila plt pengurus yang terdiri atas 18 orang ternyata ada 13 orang yang mengundurkan diri ya silakan disimpulkan,” ujar Liek.

Sementara itu, plt Ketua DPD II Partai Golkar Solo, Bandung Joko Suryono, menggelar jumpa pers di tempat terpisah untuk menanggapi pernyataan sikap DPD II Partai Golkar pimpinan Atiek. Bandung tidak terkejut dengan sikap tersebut.

Bandung mengatakan banyak plt pengurus yang memberitahu tentang sikap mereka untuk membuat pernyataan sikap itu. Bandung pun menyilakan plt pengurus yang menerima formulir itu untuk mengisi.

“Yang jelas plt pengurus masih solid dan tetap menjalankan agenda politik. Dalam rapat-rapat plt pengurus tetap dihadiri pengurus dan anggota yang signifikan. Dari 17 pengurus dan tiga anggota plt, hanya tiga orang yang menyatakan mundur dari plt pengurus, yakni Hartono, Sigit dan Suratman,” ujar Bandung.

Bandung menduga pernyataan pengunduran diri itu sudah disiapkan dan terkesan dimobilisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya