SOLOPOS.COM - Kader PDIP Eromoko membongkar posko pertahanan di halaman rumah Rudatin Haryanto, Selasa (24/11/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Konflik Parpol Wonogiri, kader PDIP siap menerima sanksi pemecatan dari DPC PDIP Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI--Diduga kecewa terhadap perilaku induk partai terhadap kader terbaik PDIP Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, seratusan kader dan simpatisan membongkar posko PDIP, Selasa (24/11/2015). Posko dengan cat mayoritas merah dengan lambang banteng moncong putih di pojok halaman rumah almarhum Rudatin Haryanto, anggota FPDIP dibongkar dan dipindahkan ke salah satu dusun di Kecamatan Eromoko.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum pembongkaran posko pertahanan PDIP Eromoko, kader dan simpatisan PDIP menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) PDIP ke Wakil Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Eromoko, Wasdi.  Wasdi pun menyerahkan KTA itu ke Koordinator Banteng Liar Wonogiri, Joko Prihanto.

“Sekarang pun saya siap dipecat dari kepengurusan PAC PDIP jika langkah yang kami ambil keliru. Penyerahan KTA dan pembongkaran posko pertahanan PDIP lebih karena sakit hati dan kekecewaan kader dan simpatisan PDIP atas perlakuan terhadap almarhum Rudatin,” ujar Wasdi.

Wasdi menegaskan dirinya bersama kader PDIP yang simpatik terhadap almarhum Rudatin akan mendukung pasangan calon Bupati Wonogiri dan Wabup Wonogiri, Hamid-Wawan nomor 1.

“Kami akan mendorong 5.000-an hingga 6.000-an massa almarhum Rudatin mendukung HW. Kekecewaan kader dan simpatisan PDIP Eromoko dilandasi dari tudingan induk PDIP yang menyebut alharhum Rudatin pengkhianat partai. Padahal, selama tahapan Pilkada Wonogiri ini, almarhum tidak pernah diajak berembuk atau diundang rapat.”

Lebih lanjut Wasdi menyatakan hingga almarhum Rudatin meninggal belum pernah meminta kadernya memilih HW.

“Namun menjelang meninggal, almarhum berwasiat kepada saya agar mengajak rekan-rekan untuk mendukung HW nomor 1 dan bergabung dengan banteng liar.”

Koordinator Banteng Liar Wonogiri, Joko Prihanto mengapresiasi masuknya kader dan simpatisan PDIP ke banteng liar.

Terpisah, Sekretaris DPC PDIP Wonogiri, Setyo Sukarno, menegaskan almarhum Rudatin Haryanto adalah orang baik dan kader baik PDIP.

”Kebaikan Pak Rudi (Rudatin-red) terbukti dari empat kali terpilih menjadi anggota DPRD Wonogiri. Di mana, tiga kali pemilihan umum dengan by name Pak Rudi selalu memperoleh suara terbanyak. Jika Pak Rudi bukan orang baik tak mungkin bisa terpilih menjadi anggota DPRD Wonogiri empat kali,” ujar Setyo di Kantor Sekretariat DPC PDIP Wonogiri.

Didampingi Koordinator Tim Advokasi DPC PDIP Wonogiri, Martanto, Setyo menilai pembongkaran posko di halaman rumah almarhum Rudi dimaksudkan agar anggota keluarga secepatnya mengikhlaskan.

“Anggota keluarga besar almarhum ingin mengingat kebaikan-kebaikan almarhum.”

Menyinggung pengembalian KTA, Setyo yang menjabat Ketua DPRD Wonogiri menegaskan konsentrasi partai pada pemenangan pasangan calon yang diusung di pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun ini.  “Pembahasan KTA dilakukan setelah 9 Desember mendatang. Tim advokasi akan turun melakukan investigasi apakah betul KTA dikembalikan. Yang jelas pembongkaran posko (PDIP) tidak ada unsur politis.”

Martanto menambahkan almarhum Rudi memberikan kontribusi besar terhadap kebesaran PDIP sekarang. Dia berharap kematian kader terbaik PDIP tidak dipolitisasi.  “Kami tidak mau sahabat kami dijadikan lahan politisasi menjelang suksesi Wonogiri. Soal pengembalian KTA itu hak mereka namun secara organisasi, PDIP akan menelusuri tujuannya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya