SOLOPOS.COM - Puluhan warga Desa Candirejo, Semin saat melakukan audiensi dengan Komisi A DPRD Gunungkidul. kedatangan tersebut untuk mengadu tentang masalah proses pembebasan lahan untuk pembangunan pabrik tekstil di wilayah tersebut. Jumat (29/7/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Konflik Pabrik Candirejo dikeluhkan warga ke DPRD.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Puluhan warga Desa Candirejo, Semin menggeruduk ke DPRD Gunungkidul, Jumat (29/7/2016). Kedatangan itu bertujuan menyampaikan keluhan adanya dugaan permainan harga tanah yang dilakukan perangkat desa atas usaha pembebasan lahan pembangunan pabrik tekstil seluas 76 hekatare.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Candirejo, Himmawan Dwi Wibowo mengatakan ada beberapa kejanggalan dalam upaya pembebasan tanah. Meski proses sudah mulai berjalan, sampai saat ini warga tidak tahu menahu siapa yang akan membeli tanah-tanah tersebut.

Adapun kejanggalan yang lain, harga tanah yang ditawarkan tim masih rendah karena muncul kabar sebenarnya harga dari investor di kisaran minimal Rp50.000 per meter, tetapi tim hanya menawar Rp24.000 per meter.
“Anehnya saya juga dimasukan dalam tim itu, padahal saya tidak pernah diajak bicara dengan masalah ini,” katanya.

Dia pun berharap agar masalah ini bisa jelas semua. Selain itu, warga  juga meminta ganti rugi layak karena pembangunan itu untuk kepentingan swasta. Untuk itu, kedatangan warga ke gedung dewan diharapkan ada solusi sehingga tidak ada yang merasa dirugikan karena proses pembangunan tersebut.

“Beda ceritanya jika ini untuk kepentingan pemerintah, berapapun kami terima. Tapi ini untuk swasta jadi sudah seharusnya diberikan nilai ganti rugi yang layak,” ungkap Himmawan.

Adanya kejanggalan terhadap pembangunan pabrik tekstil juga diungkapkan oleh Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, Sunardi. Menurut dia, lahan yang akan digunakan sangat luas dan kurang masuk akal.

“Ini ada maksud apa? pembangunan pabrik tekstil terbesar di Sukoharjo saja hanya sepuluh hektar, tapi ini kok sampai 76 hektare. Jadi jelas ada yang aneh, apalagi kondisi di sana masuk terpencil dan didominasi wilayah perbukitan,” katanya.

Diapun meminta komisi A untuk bisa memanggil pihak terkait untuk proses klarifikasi. Harapannya dengan proses itu, maka semua bisa jelas dan masyarakat tidak dibuat resah tentang wacana tersebut.

DPRD Segera Panggil Pihak yang Bersangkutan

Anggota Komisi A DPRD Gunungkidul Sarmidi mengakui siap melakukan klarifikasi terhadap proses pembebasan lahan untuk pabrik tekstil.  Rencananya minggu depan akan memanggil pihak desa atau KPMPT untuk menjelaskan persoalan ini.

“Biar jelas, semua akan kita panggil,” katanya.

Terpisah, Kepala Desa Candirejo, Semin, Agus Supriyadi saat dikonfirmasi kemarin, pihaknya siap memenuhi panggilan dari anggota dewan. Meski tidak mau berbicara panjang lebar mengenai masalah itu, ia menilai adanya protes dari warga karena terkena hasutan dari oleh provokator.

“Ini demi program jangka panjang. Kalau mau tau detailnya lebih baik kita ketemu secara lansung sehingga semua jadi jelas,” katanya saat dihubungi kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya