SOLOPOS.COM - Puluhan warga Desa Candirejo, Semin saat melakukan audiensi dengan Komisi A DPRD Gunungkidul. kedatangan tersebut untuk mengadu tentang masalah proses pembebasan lahan untuk pembangunan pabrik tekstil di wilayah tersebut. Jumat (29/7/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Konflik Pabrik Candirejo dikeluhkan warga ke DPRD.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Puluhan warga Desa Candirejo, Semin menggeruduk ke DPRD Gunungkidul, Jumat (29/7/2016). Kedatangan itu bertujuan menyampaikan keluhan adanya dugaan permainan harga tanah yang dilakukan perangkat desa atas usaha pembebasan lahan pembangunan pabrik tekstil seluas 76 hekatare.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang warga Desa Candirejo, Supriyanto mengakui dalam upaya pembebasan lahan yang dikomando oknum Kepala Desa Agus Supriyadi ada unsur intimidasi dan pemaksaan. Pasalnya ia ditakut-takuti melakukan penyerobotan tanah milik negara dan diminta menerima harga pembebasan yang telah ditentukan.

Ekspedisi Mudik 2024

Tawaran yang diberikan itu tidak diterima, apalagi harga yang diberikan hanya Rp24.000 per meter persegi. Supriyanto pun merasa kaget dengan pemberitahuan itu, karena merasa memiliki sah terhadap tanah seluas 1500 meter.

“Saya akui belum menyertifikatkan, tapi saya punya bukti jika tanah itu milik saya,” katanya kepada wartawan, usai audiensi dengan Komisi A DPRD Gunungkidul, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya