Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Buenos Aires “harus setuju membicarakan, sebagai negara demokrasi sengketa Falkland, bagaimana Inggris dan Argentina dapat bekerja sama di kawasan Atlantik Selatan untuk kepentingan bersama,” tambahnya. Perang kata-kata keras itu merebak di tengah memanasnya hubungan kedua negara terkait Falkland, kepulauan koloni Inggris yang memiliki pemerintah otonom.
Kepulauan itu dikuasai Inggris sejak tahun 1833 tetapi masih diklaim oleh Argentina yang menamakannya Malvinas, kendatipun kalah dalam perang 74 hari antara dua negara itu tahun 1982. Ketegangan mulai meningkat tahun 2010 ketika London mengizinkan pencarian minyak di sekitar kepulauan itu, dan meningkat dalam pekan-pekan belakangan ini ketika tetangga-tetangga Argentina ikut terlibat dalam sengketa itu. Desember lalu, blok perdagangan Amerika Selatan Mercosur setuju menutup pelabuhan-pelabuhan mereka bagi kapal-kapal berbendera Falkland.
Hague dalam komentarnya di The Times menegaskan hak 3.000 jiwa penduduk Falkland untuk menentukan nasib mereka sendiri. “Masa depan Kepulauan Falkland tergantung pada penduduknya: kebebasan untuk menentukan masa depan mereka sendiri dan membangun masyarakat dan ekonomi mereka sendiri. Tiga puluh tahun setelah invasi Argentina, hak mereka untuk menentukan nasib mereka sendiri tetap ada, dan akan selalu ada,” tegasnya.
Banyak orang yang tinggal di kepulauan itu adalah generasi kesembilan di sana dan mengatakan mereka adalah pertama penduduk Falkland dan Inggris kedua,” tambahnya. Hague menambahkan bawha ada bidang-bidang di mana London dan Buenos Aires dapat bekerja sama menyangkut Falkland seperti manajemen cadangan ikan,eksplorasi hidrokarbon dan memperkuat hubungan udara dan laut antara Falkland dan Amerika Selatan.
JIBI/SOLOPOS/Ant