Minggu, 25 Maret 2012 - 18:24 WIB

Konflik lahan, 4 petani jahit mulut

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jambi [SPFM], Sebanyak empat petani menjahit mulut sendiri karena kecewa atas konflik lahan yang berlarut-larut nyaris tanpa penyelesaian. Sementara itu, puluhan lainnya menutup mulut dengan lakban di depan halaman Kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Minggu (25/3). Mereka yang menjahit mulut sendiri, Purwanto (34), warga Suku Bathin IX dari Kabupaten Batanghari; Andi Syaputra (23) dan Wondo (38) petani Kunangan Jaya; serta Maruli (21) dari Mekar Jaya, Kabupaten Sarolangun.

Kholil menjelaskan, petani meminta penyelesaian atas konflik lahan yang mereka alami dengan sejumlah perusahaan. Masyarakat Suku Bathin IX menuntut pengembalian lebih dari 3.600 hektar tanah adat yang menjadi kebun sawit PT Asiatic Persada, anak usaha Wilmar Group. Petani Desa Kunangan Jaya dan Mekar Jaya berebut lahan dengan PT Agronusa Alam Sejahtera dan Wanakasita Nusantara seluas 11.000 hektar. [kcm/dtp]

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif