Konflik Korea Utara dan Korea Selatan terus memanas.
Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengakses Internet (netizen) menggaungkan tanda pagar (tagar) atau hashtag #PrayForKorea di media sosial Twitter, sehubungan dengan makin panasnya konflik antara Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Solopos.com pada Twitter, Sabtu (22/8/2015), tagar #PrayForKorea menjadi trending topic. Hal tersebut terjadi sejak Jumat (21/8/2015) kemarin, sesaat setelah pemberitaan soal kesiapan Korut menghadapi tembakan balasan Korsel.
Terkait dengan konflik Korut-Korsel ini, sejumlah netizen menulis kicauan keprihatinan dan beberapa gambar kreatif (meme) yang menyiratkan perdamaian.
“Menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi. Tolonglah semoga tiap orang aman! #PrayForKorea,” tulis akun @Mi_chill5.
“#PrayForKorea #WeAreFineThankYou Perang tidak pernah menjadi jawaban dan kita bisa cari solusi untuk hubungan Korut-Korsel. Kita tidak akan putus asa,” tulis @kim_taeng_11.
“#PrayForKorea apapun alasannya perang itu merugikan.kesian warga sipil pasti jadi korban,kesian juga pelajar materi sejarah nambah,” sahut @visualwonho.
Sementara itu, dilansir Reuters, Sabtu, otoritas Korsel siap menghadapi serangan Korut, kendati negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut telah memberi ultimatum kepada pihak Korsel untuk menghentikan siaran propaganda anti-Korut.
Dalam ultimatum tersebut, Korut memberi batasan kepada Korsel hingga Sabtu, pukul 17.00 waktu setempat, untuk menghentikan aksi penyiaran anti-Korut di sepanjang perbatasan dua negara tersebut.
Menghadapi ultimatum Korut, Wakil Menteri Pertahanan Korsel, Baek Seung Joo mengaku pihaknya tidak takut. Pihaknya ingin agar otoritas Korut mengakui penanaman ranjau di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang melukai dua tentara Korsel. Baek Seung Jo memprediksi Korut akan meluncurkan tembakan setidaknya di 11 titik di Seoul.
Sebelumnya, serangan roket Korut pada Kamis (20/8/2015) di area perbatasan menyebabkan 58 warga Korsel harus dievakuasi.