SOLOPOS.COM - Kim Jong Un (Dok/JIBI/Solopos/Reuters)

Konflik Korea Selatan dengan Korea Utara masih terus berlanjut.

Solopos.com, PYONGYANG — Kawat berduri dipasang pihak Pemerintah Korea Utara (Korut), untuk mengantisipasi tindak pengkhianatan atau pembelotan ke Korea Selatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilaporkan Dailynk, Kamis (20/8/2015), pada 9 Agustus 2015, ada delapan warga dari dua keluarga berbeda di Musan County, Provinsi Hamgyong Utara, yang melarikan diri ke wilayah Tiongkok.

Aksi melarikan diri warga Korut yang dianggap pembelotan tersebut membuat Pemimpin Korut Kim Jong-un memerintahkan jajaran pejabatnya untuk membuat pagar kawat berduri di wilayah perbatasan.

Jong-un melihat peristiwa warga yang melarikan diri tersebut sebagai salah satu insiden politik serius di saat jelang peringatan Ulang Tahun ke-70 Korut pada 10 Oktober 2015 mendatang.

“Sehari setelah insiden warga melarikan diri, pemimpin memerintahkan pasukan untuk menutup seluruh area perbatasan Musan yang berada di sepanjang Sungai Tumen dengan kawat berduri, dan hal itu memicu ketegangan di kawasan tersebut,” kata seorang sumber.

Berdasarkan informasi dari media setempat, sejak 1990-an, setidaknya ada 28.000 warga Korut yang membelot ke Korea Selatan.

Karena pembelotan warga pada awal Agustus lalu itu, Jong-un melakukan tindakan untuk memperketat penjagaan dan pengawasan terhadap keluarga pembelot yang masih ada di negara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya